Abstrak


Studi Kasus Peran Orang Tua Untuk Mendukung Perkembangan Emosi Anak ADHD Korban Perundungan di Perumahan Taman Sedayu 3 Bantul Yogyakarta


Oleh :
Haniefia Adha - K5117035 - Fak. KIP

Haniefia Adha. K5117035. STUDI KASUS PERAN ORANG TUA UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK ADHD KORBAN PERUNDUNGAN DI PERUMAHAH TAMAN SEDAYU 3 BANTUL YOGYAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2021.

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab perundungan, dampak perundungan dan peran orang tua untuk mendukung perkembangan emosi anak ADHD korban perundungan di Perumahan Taman Sedayu 3 Bantul Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  studi kasus tunggal. Sumber data dalam penelitian ini adalah dua informan utama dan lima informan pendukung. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumen pendukung. Teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab perundungan dari faktor internal adalah perilaku ADHD yang mengganggu dan kurang lancar berbicara sedangkan faktor eksternal yaitu pelaku perundungan yang agresif serta lingkungan sekolah umum yang kurang menerima kondisi korban sebagai anak berkebutuhan khusus. Dampak perundungan menimbulkan dampak negatif pada fisik dan psikis korban. Peran orang tua untuk mendukung perkembangan emosi anak ADHD korban perundungan ada tiga peran. Pertama, peran orang tua dalam stimulasi gangguan perkembangan anak yaitu dilakukan dengan rasa cinta dan kasih sayang, menggunakan alat bantu stimulasi sederhana yang mudah didapat, dilakukan tanpa paksaan dan memberi pujian atas keberhasilan anak, menghindari kebosanan serta merujuk ke pelayanan tinggi untuk mencapai perkembangan yang perlu dicapai. Kedua, peran orang tua dalam menangani anak dengan rasa takut yaitu orang tua bertindak proaktif dan positif, memberikan keamanan dan lingkungan terstruktur, memberi perhatian yang sesuai, modelling dalam menghadapi rasa takut dan membangun rasa percaya diri anak. Ketiga, peran orang tua dalam penanganan anak korban perundungan yaitu orang tua mendengarkan anak bercerita dengan tenang, meyakinkan anak bahwa dirinya tidak buruk, memberitahu pihak sekolah dan mediasi dengan orang tua pelaku perundungan untuk berdamai dan membangun kepercayaan diri anak. Simpulan pada penelitian ini yaitu peran orang tua untuk mendukung perkembangan emosi anak ADHD korban perundungan ada tiga peran yaitu peran orang tua dalam stimulasi gangguan perkembangan anak, penanganan anak dengan rasa takut dan penanganan anak korban perundungan.