Latar Belakang: Pandemi merupakan bukan hal baru, pandemi sudah terjadi lebih dari 100 tahun yang lalu pada Flu Spanyol. Namun dalam pandemi kali ini dunia dan utamanya Indonesia diberikan keadaan dengan munculnya virus corona atau Covid-19 pada 2019 yang telah melanda lebih dari 200 negara di dunia, memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini diharapkan untuk permasalahan yang sedang dialami oleh para siswa pada pembelajaran daring sehingga menimbulkan tekanan atau kecemasan, stress maupun depresi
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, yang dilakukan kepada siswa SMAN 1 Kota Surakarta pada Oktober-November 2021. Metode pengambilan sampel berupa total sampling dengan kriteria inklusi maupun eksklusi. Variabel terikat adalah sistem pembelajaran daring pada siswa SMA. Dan menggunakan alat ukur surat yang menyatakan sekolah melakukan pembelajarn secara daring beserta operasionalnya. Variabel bebas adalah perilaku makan dan variabel terikat adalah stres, kecemasan, dan depresi. Data diambil menggunakan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale 42 (DASS 42). Kemudian seluruh data diolah untuk melihat nilai mean atau rata-rata dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis variabel penelitian, ditemukan hasil nilai rata-rata variabel dengan 93 responden yaitu variabel stress dengan nilai 53,25, kecemasan 60,79 dan depresi 37,80 berdasarkan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale 42 (DASS).
Simpulan: Dari hasil penelitian disimpulkan adanya gambaran stress berat selama dilakukannya system pembelajaran daring pada situasi pandemic covid 19 merupakan kejadian psikopatologi yang paling banyak terjadi dibandingkan kecemasan dan depresi.