Abstrak


Perlindungan Anak Terlantar Berbasis Modal Sosial di Kota Madiun


Oleh :
Rishky Rianawati - D0314064 - Fak. ISIP

Ada banyak permasalahan atau kasus yang mengakibatkan anak menjadi korbannya, salah satunya adalah permasalahan anak terlantar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pihak yang menjadi informan, yaitu Kepala Bidang Perlindungan Anak, petugas administrasi Bidang Perlindungan Anak, Kepala Bidang Sosial, petugas Sakti Peksos, dan juga pengurus Panti Asuhan Siti Hajar Kota Madiun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui  observasi terlebih dahulu, kemudian melakukan interview atau wawancara dengan narasumber, pengambilan dokumentasi, dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan internal keluarga, lingkungan sosial, serta kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan anak-anak terlantar. Selain itu, terdapat beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menangani permasalahan anak terlantar ini. Hal-hal yang menjadi faktor pendukung diantaranya untuk meningkatkan indikator Kota Madiun yang ramah anak, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang anak terlantar di sekitar mereka, dan juga dari pihak panti asuhan, ingin meningkatkan kualitas pelayanan mereka kepada anak-anak agar mendapatkan hidup yang lebih layak. Sedangkan untuk faktor penghambatnya, yaitu jadwal para konsultan psikologi yang masih belum dapat diterapkan secara rutin, perubahan perilaku saat proses adaptasi anak-anak yang baru pindah ke panti asuhan, dan masyarakat yang kurang percaya terhadap kualitas panti asuhan.
Untuk menangani kasus anak terlantar di Kota Madiun perlu melalui beberapa tahap, mulai dari penerimaan laporan kasus, proses tracing, assessment, pemenuhan kebutuhan anak, hingga proses controlling. Untuk memberikan perlindungan yang berbasis modal sosial kepada anak-anak terlantar melibatkan Dinas Sosial, PP, dan PA, dinas lain yang bersangkutan, panti asuhan, serta masyarakat. Jaringan, norma, serta kepercayaan menjadi faktor utama untuk menangani permasalahan ini. Jaringan serta norma sudah diterapkan dengan cukup baik. Namun, kepercayaan masyarakat kepada pihak dinas masih dapat terbilang rendah.

Kata kunci : anak terlantar; modal sosial; perlindungan