Salah satu alternatif untuk mendukung pembangunan pertanian adalah dengan melakukan pemupukan pada tanaman. Permasalahan yang terjadi khususnya terkait pupuk meliputi kelangkaan, harga yang fluktuatif, serta penggunaan pupuk oleh petani yang sering kali melebihi dosis anjuran. Pada tahun 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pertanian Indonesia (SIMPI) dan menerbitkan kartu tani sebagai alat penebusan dan pembayaran pupuk bersubsidi untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Analisis jaringan komunikasi secara tepat akan memudahkan proses penyebaran inovasi kartu tani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan, menganalisis klik, dan menganalisis struktur jaringan komunikasi kartu tani yang terbentuk di Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Lokasi penelitian yaitu di Desa Bakalan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo karena di desa tersebut angka pengguna kartu tani tergolong rendah. Metode pengambilan sampel yaitu pengambilan sampel kelompok kecil dengan cara mengambil seluruh anggota kelompok sebagai sampel yaitu berjumlah 59 orang petani. Metode analisis yang digunakan adalah analisis sosiometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) peranan di Desa Bakalan terdiri dari opinion leader, bridge, dan neglectee; (2) klik yang terdapat di Desa Bakalan sebanyak 17 klik; (3) struktur jaringan yang meliputi kepadatan jaringan (density) sebesar
0,026. Diameter jaringan yang terbentuk sebesar 5. Kemudian nilai derajat keterhubungan (connectedness) sebesar 9,3%. Pola jaringan yang terbentuk di Desa Bakalan secara keseluruhan adalah pola roda.