Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan mengembangkan potensi desa. Pengembangan potensi desa dilakukan dengan melihat hal apa saja yang potensial disuatu desa. Pembentukan desa wisata merupakan solusi yang baik untuk mengembangkan potensi desa. Desa Ledok merupakan salah satu Desa Di Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora yang memiliki potensi beragam. Terdapat wana wisata kedungpupur dan wisata sumur minyak tua. Wisata-wisata tersebut terdapat di areal perhutanan jati yang masih sejuk dan alami. Pengembangan Desa Ledok menjadi desa wisata dapat dikatakan berhasil apabila masyarakat Desa Ledok turut berpartisipasi didalam prosesnya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis potensi lokal yang ada di Desa Ledok; 2) Menganalisis kendala yang dialami dalam proses pengembangan Desa Wisata Ledok; 3) Merumuskan strategi pengembangan Desa Wisata Ledok.
Penelitian ini menggunakan metode dasar kualitatif dengan metode analisis data induktif interaktif dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Desa Ledok memiliki potensi lokal yaitu: 1) Sumber daya alam yaitu wana wisata kedungpupur, sumur minyak, hutan, sawah; 2) Kebudayaan yaitu sedekah bumi, mencari kepompong, barongan, karawitan, dan wayang. Pengembangan Desa Ledok menjadi desa wisata memiliki kendala yaitu pengetahuan masyarakat mengenai desa wisata masih sangat kurang, sikap masyarakat dalam hal antusiasme berkurang, serta tidak adanya tindak lanjut pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat. Pengembangan Desa Ledok menjadi desa wisata membutuhkan strategi yang tepat yaitu: 1) Mempertahankan kerjasama dengan stakeholder untuk mengembangkan potensi alam; 2) Menampilkan tradisi dan kesenian secara rutin; 3) Melakukan studi banding ke Desa Wisata lain yang memiliki karakteristik potensi serupa; 4) Memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang desa wisata; 5) Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program desa wisata; 6) Mengadakan evaluasi pasca pelatihan secara rutin; 7) Mengajak masyarakat melihat contoh desa wisata yang telah berhasil; 8) Memberikan pelatihan lain kepada masyarakat untuk menunjang keterampilan.