;
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) unsur budaya, (2) etika profetik dalam kumpulan cerpen Teluk Wengkay dan Melintasi Malam karya Korrie Layun Rampan (3) pemanfaatannya terhadap pembelajaran sastra di SMP
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode analisis isi. Data dalam penelitian ini berupa hasil telaah kumpulan cerpen Teluk Wengkay dan Melintasi Malam karya Korrie Layun Rampan. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah informan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik dokumen dan wawancara mendalam kepada informan. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya (1) unsur budaya dalam kumpulan cerpen Teluk Wengkay dan Melintasi Malam yaitu menggambarkan kepercayaan yang dimiliki masyarakat Dayak Benuaq berasal dari turunan nenek moyang dengan melakukan upacara pada setiap kejadian dalam kehidupan, pengetahuan masyarakat Dayak Benuaq berupa cara berfikir yang masih sangat tradisional mengenai alam dan lingkugan sekitarnya, masyarakat Dayak Benuaq yang bersosialisasi dengan berpedoman pada aturan adat dan tradisi, masyarakat Dayak Benuaq yang masih menggunakan peralatan tradisional yang berasal dari alam untuk mendukung aktivitas sehari-hari, penggunaan bahasa masyarakat Dayak Benuaq meliputi perubahan huruf vokal dari bahasa pada umumnya, masyarakat Dayak Benuaq memanfaatkan alam dan lingkungan sekitar sebagai mata pencaharian, dan kesenian meliputi alat musik dan nyanyian (2) Etika profetik meliputi sikap bermoral dengan memanusiakan manusia, melakukan upaya pembebasan diri sendiri dari pembodohan serta ketidakadilan ekonomi, dan qanaah dan raja’ yang tergambar dalam kumpulan cerpen. (3) Pemanfaatan unsur budaya dan etika profetik sebagai bahan ajar pembelajaran sastra di SMP. Kumpulan cerpen tersebut pun layak digunakan siswa SMP kelas IX semester ganjil pada KD 3.2 yang berbunyi menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks cerita pendek yang dibaca atau didengar. Serta KD 4.2 yang berbunyi mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur kebahasaan