UAV merupakan teknologi yang banyak digunakan di segala bidang seperti sipil dan militer. UAV dioperasikan oleh seorang pilot yang harus memiliki kemampuan kognitif dan psikomotorik yang baik. Kesalahan dalam menerbangkan UAV dapat menyebabkan kerugian yang besar. Fenomena jatuhnya UAV sebagian besar disebabkan oleh sumber daya manusia yang tidak memadai. Perlu dirancang suatu metode penilaian untuk mengetahui kesiapan pilot pemula agar menjadi sumber daya manusia yang baik. Perancangan metode ini didasarkan pada pengalaman profesional dan mempertimbangkan aspek keahlian dan stres yang dialami oleh pilot. Sistem metode penilaian kesiapan pilot pemula dibagi menjadi tahap input, proses, dan output. Tahap input memberikan data RAW EEG relax-state, RAW EEG menerbangkan UAV, dan data pilot UAV melakukan limbo challenge. Tahap proses menggunakan tools EEGLAB pada aplikasi MATLAB. Tahap proses memiliki sub-tahap pre-processing dan processing. Pre-processing membersihkan data RAW EEG menggunakan fitur FIR, ICA, dan noise and artefact rejection. Proceessing mengolah data RAW EEG bersih menggunakan fitur EEGLAB STUDY dengan cara mengubah RAW EEG menjadi power spectrum. Power spectrum sinyal EEG pilot menerbangkan UAV dan power spectrum sinyal EEG relax-state dikomparasi kemudian menjadi output stress assessment. Output didapatkan berupa stress assessment dan skill assessment. Stress assessment dinilai berdasarkan perbandingan statistik power spectrum relax-state dan power spectrum pilot menerbangkan UAV pada frekuensi gelombang beta 12-30 Hz. Skill assessment dilihat dari data pilot UAV melakukan limbo challenge.Penilaian stres menggunakan perangkat EEG dan diproses menggunakan EEGLAB. Rancangan metode penilaian kesiapan pilot pemula telah teruji dan valid untuk digunakan.