;

Abstrak


Hubungan Kadar Kortisol, Hs-Crp dan Adrenalin terhadap Gula Darah Sewaktu, Derajat Keparahan Penyakit dan Lama Sembuh pada Pasien COVID-19


Oleh :
Wisnu Yudho Hutomo - S961802011 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang :Mengukur kosnentrasi ACTH dapat memberikan informasi umpan balik penting pada fungsi aksis HPA pada pasien yang sakit kritis dengan COVID-19. Bahkan lebih penting lagi dalam kasus pemberian steroid eksogen (seperti deksametason dan metilprednisolon) karena akan memiliki dampak negatif yang signifikan pada sekresi ACTH dan akibatnya fungsi aksis HPA. Diketahui bahwa hs-CRP, kortisol, dan adrenalin adalah sitokin pro-inflamasi dan hormon yang keterlibatannya dalam COVID-19 masih dipelajari.

Tujuan Penelitian : Mengetahui efek kortisol, hs-CRP, dan adrenalin terhadap gula darah sewaktu, derajat keparahan penyakit dan lamanya sembuh pada pasien COVID-19.

Metode Penelitian : Merupakan penelitian kohort prospektif yang dilakukan pada pasien COVID-19 khususnya pasien yang dirawat di bangsal isolasi, HCU, dan isolasi khusus COVID-19. Kemudian dilakukan pemeriksaan kadar kortisol, hs-CRP, dan adrenaline. Uji statistik menggunakan SPSS 23 forMacdengan uji komparatif Kruskas Wallis (>2 kelompok), Mann Whitney(2 kelompok), dan uji korelasi Spearmanuntuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil bermakna jika nilai p <0>

Hasil Penelitian : hs-CRP dan kortisol berhubungan positif terhadap derajat keparahan penyakit COVID-19 dengan nilai p masing-masing sebesar 0,003 (r = 0,537) dan 0,016 (r = 0,453). Terdapat perbedaan mean kortisol pada kelompok 7–14 hari dengan >14 hari (nilai p = 0,034). Analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan positif antara hs-CRP dan kortisol dengan derajat keparahan penyakit COVID-19 (nilai p = 0,02).

Kesimpulan : Terdapat hubungan positif antara hs-CRP maupun kortisol dengan derajat keparahan penyakit COVID-19. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian yang lebih baik.