Abstrak


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Pelaksanaan Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di Kabupatrn Sragen


Oleh :
Tika Sekar Kinasih - H0417076 - Fak. Pertanian

Program Kostratani merupakan salah satu kegiatan pembangunan pertanian yang ada di tingkat kecamatan dengan mengoptimalkan tugas , fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), sehingga penyuluh pertanian berperan aktif dalam keberhasilan program ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja penyuluh pertanian dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian dalam pelaksanaan program Kostratani di Kabupaten Sragen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen yang merupakan pegawai negeri yaitu sebanyak 54 orang, penentuan responden penelitian ini dilakukan dengan metode sensus yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik survei. Teknik pengambilan data pada penelitian menggunakan wawancara melalui google form, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas variabel X (faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja) yaitu umur, frekuensi pelatihan kerja, masa kerja, jumlah kelompok tani serta ketersediaan sarana dan prasarana, sedangan variabel Y (kinerja penyuluh pertanian) yaitu terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan serta evaluasi dan pelaporan. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan uji regresi linear berganda. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen dalam pelaksanaan program Kostratani berada pada kategori cukup baik. Faktor-faktor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen sebesar 19,5% pada tingkat signifikansi ?=5%. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu frekuensi pelatihan, sedangkan faktor?faktor yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu umur, masa kerja, jumlah kelompok tani binaan dan ketersediaan sarana prasarana.