;

Abstrak


Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Anang Pra Yogi - S421808004 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Memahami penyebab dan konsekuensi dari perubahan lahan merupakan salah satu pertanyaan yang sering diajukan dalam penelitian mengenai perubahan global (Hersperger, et al., 2010). Jiang & Zhang (2016) mengungkapkan bahwa fenomena ekspansi kawasan perkotaan yang menyebabkan hilangnya lahan pertanian di banyak negara, hal ini tidak disertai dengan pemahaman yang cukup tentang pola dan proses yang mendasari alih fungsi lahan pada skala regional. Alih fungsi lahan terjadi dalam berbagai bentuk, seperti lahan natural untuk lahan pertanian (Gebeyehu, et al., 2019), lahan pertanian untuk perumahan dan industri, dan lain sebagainya. Alih fungsi lahan juga merepresentasikan bagaimana kondisi sosial, lingkungan, kelembagaan, dan ekonomi dari masyarakat (Gaucherel & Houet, 2009; Parker et al., 2003; Zhang, et al., 2014). Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukoharjo untuk menganalisis secara deskriptif mengenai penyebab, bentuk, dan dampak dari alih fungsi lahan. Penelitian deskriptif dipilih untuk mendapatkan gambaran lebih mendalam mengenai fenomena alih fungsi lahan yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menemukan bahwa industri dan migrasi mendorong peningkatan kepadatan penduduk serta meningkatkan kebutuhan perumahan. Hal tersebut mendorong alih fungsi lahan di Kabupaten Sukoharjo. Bentuk alih fungsi lahan yang terjadi adalah perubahan dari lahan pertanian ke non pertanian. Lahan pertanian yang berubah adalah sawah tadah hujan, tegal, dan sawah dengan irigasi teknis. Lahan non pertanian yang bertambah adalah tanah pekarangan. Selain itu, alih fungsi lahan banyak terjadi di wilayah utara Kabupaten Sukoharjo yang berbatasan dengan Kota Surakarta. Alih fungsi lahan tersebut membawa dampak pada berkurangnya lahan pertanian, pergeseran ekonomi berbasiskan industri dan perdagangan, serta ancaman degradasi lingkungan.

Kata kunci: Alih fungsi lahan, Peri Urban, Penelitian Deskriptif