Pendahuluan: Sepsis merupakan kondisi kedaruratan medis dengan angka mortalitas yang tinggi. Kematian akibat sepsis terutama terjadi akibat kegagalan organ yang disebabkan trombosis mikrovaskuler yang melibatkan aktivitas trombosit. Parameter awal yang kuat sebagai prediktor mortalitas pada sepsis masih jarang tersedia. Mean Platelet Volume merupakan parameter hematologi rutin yang mudah dan murah pemeriksaannya, namun nilai MPV masih kurang diperhatikan. Penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda terkait hubungan MPV dengan mortalitas pasien sepsis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan MPV dengan mortalitas pasien sepsis dan korelasinya dengan leukosit dan trombosit pada pasien sepsis.
Metode: Analisis observasional dengan desain studi cross-sectional terhadap 32 pasien sepsis yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada rentang 2016-2021. Pengambilan data dilakukan melaui data sekunder rekam medis. Data yang diambil adalah kadar MPV, trombosit, dan leukosit awal rawatan, setelah 72 jam pertama rawatan, dan perubahan kadarnya dalam 72 jam pertama rawatan. Data outcome pasien diklasifikasikan berdasarkan parameter mortalitas 30 hari. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson untuk korelasi antar parameter hematologi dan uji Independent T-test dan Mann Whitney untuk hubungan kadar MPV dengan mortalitas.
Hasil: Dari 32 sampel, 17 diantaranya merupakan kelompok non-survivor dan 15 sisanya adalah survivor. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar MPV pada kelompok survivor dengan non-survivor (p=0,806 , p=0,843, p=0,440). Terdapat korelasi yang signifikan antara kadar MPV pada awal rawatan dengan hitung trombosit pasien dengan arah yang berlawanan (p = -0,016).
Kesimpulan: Terdapat korelasi yang signifikan antara hitung trombosit dengan kadar MPV pada awal rawatan pasien sepsis, namun MPV tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap mortalitas pasien sepsis
