Abstrak


Hubungan Durasi Tidur dan Pemberian ASI Ekslusif terhadap Angka Kejadian Obesitas pada Anak Usia 3-5 Tahun di Kecamatan Jebres


Oleh :
Sahrul Fajar R - G0016193 - Fak. Kedokteran

Sahrul Fajar R, G0016193, 2022. Hubungan Durasi Tidur dan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Angka Kejadian Obesitas pada Anak Usia 3-5 Tahun di Kecamatan Jebres. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar belakang: Obesitas merupakan masalah kesehatan yang telah menjadi epidemi global. Prevalensi obesitas di dunia mengalami tren peningkatan yang sangat tajam hingga pada taraf membahayakan. Peningkatan tersebut juga terjadi pada kelompok anak-anak usia balita. Pengembangan usaha preventif mengenai obesitas anak sangat penting dilakukan untuk mencegah bertambahnya prevalensi. Salah satunya adalah penelusuran faktor yang meningkatkan risiko obesitas sedini mungkin. Durasi tidur dan pemberian ASI eksklusif diduga berperan dalam proses terjadinya obesitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan durasi tidur dan pemberian ASI eksklusif terhadap angka kejadian obesitas pada anak.

Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 3-5 tahun di Kecamatan Jebres, Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 157 anak. Data durasi tidur diperoleh dengan kuesioner Children Sleep Habit Quality (CSHQ) dan data pemberian ASI eksklusif diperoleh dengan kuesioner pemberian ASI, sedangkan data angka kejadian obesitas diperoleh dengan mengonversi pengukuran berat badan dan tinggi badan ke dalam grafik Z-score antopometri balita WHO. Hubungan durasi tidur dan pemberian ASI eksklusif dengan obesitas dianalisis dengan uji Chi Square dan uji Cochran-Mentel-Haenszel.

Hasil penelitian: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara durasi tidur kurang dengan kejadian obesitas (p=0,010, OR=3,109) dengan pengaruh tingkat pendidikan orangtua sebagai variabel perancu (p=0,032, adjusted OR=2,473) serta hubungan yang bermakna antara pemberian ASI tidak eksklusif dengan kejadian obesitas (p=0,030, OR=2,650) tanpa pengaruh  tingkat pendidikan sebagai variabel perancu (p=0,089)

Simpulan penelitian: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa durasi tidur kurang meningkatkan risiko terjadinya obesitas sebesar 2,473 kali setelah dikontrol variabel tingkat pendidikan orangtua serta pemberian ASI eksklusif memiliki faktor risiko yang lebih rendah jika dibandingkan pemberian ASI tidak esklusif yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas sebesar 2,650 kali.