Abstrak


Kajian Motif Batik Untuk Membuat Blangkon Gaya Solo


Oleh :
Nadia Rana Fauzia - C0916033 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Blangkon merupakan pelengkap pakaian adat Jawa yang menggunakan kain batik sebagai bahan dasarnya. Kain batik merupakan kain tradisional yang memiliki makna simbolik di balik motif-motif pada kainnya. Penelitian dengan judul “Kajian Motif Batik untuk Membuat Blangkon Gaya Solo”, memiliki rumusan masalah tentang bagaimana makna simbolis bentuk serta motif blangkon gaya Solo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk fan motif yang digunakan blangkon gaya Solo, serta makna simbolis yang terkandung di dalamnya.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dibantu dengan sumber data primer berupa hasil observasi, dokumentasi, wawancara dan sumber data sekunder data tertulis berupa artikel, jurnal, buku, dan penelitian terdahulu. Teknik analisis data yang digunakan merupakan reduksi data, penyaian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, blangkon gaya Solo memiliki empat    jenis berdasarkan bentuknya,  yaitu prebawan, solomuda, kasatriyan, dan cekok mondhol. Terdapat motif-motif batik untuk membuat blangkon gaya Solo dengan makna simbolisnya, yaitu : (a) Modang Pangkur, sudah tidak memikirkan akan kehidupan duniawi, (b) Modang Parang, seseorang yang selalu memperbaiki diri, (c) Modang Sinom, kehidupan yang bertumbuh, (d) Modang Stoppres, kegagahan seorang pria, (e) Ompak, manusia yang menyadari belum cukup tinggi ilmunya, (f) Wulung Kemada, pribadi yang sederhana namun memiliki derajat tinggi, dan (g) Truntum, kasih sayang yang terus bertumbuh.

Kata Kunci : Blangkon, Blangkon gaya Solo