;
ABSTRAK
Latar Belakang : Polycystic ovary syndrome (PCOS) merupakan salah satu gangguan endokrin yang paling umum terjadi pada wanita usia reproduksi dan sangat rentan mengalami distres psikologis, di mana depresi merupakan gangguan yang paling sering terjadi. Pada depresi terjadi peningkatan kadar inflamasi CRP, sementara kadar hsCRP yang meningkat juga terjadi pada PCOS, yang mengindikasikan adanya low grade chronic inflammation. Psikoterapi cognitive behavior therapy (CBT) efektif memperbaiki gejala depresi pada PCOS, namun efek CBT terhadap inflamasi masih ditemukan hasil yang inkonsisten.
Tujuan : Mengaplikasikan cognitive behavior therapy dalam memperbaiki depresi dan marker inflamasi hs-CRP pada wanita dengan PCOS, serta mengembangkan modul CBT untuk memperbaiki depresi pada PCOS.
Metode : Studi ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif, yang dilakukan pada tiga subjek PCOS dengan depresi, dengan memberikan intervensi CBT sebanyak 8 sesi. Dilakukan pemeriksaan depresi dengan kuesioner HDRS dan marker inflamasi hs-CRP sebelum dan sesudah psikoterapi CBT.
Hasil : Terdapat perbaikan gejala depresi pada ketiga subjek setelah mendapatkan 8 sesi CBT, yang dilihat dari penurunan skor HDRS, berdasarkan observasi terapis, serta penilaian subjektif. Pada marker inflamasi hs-CRP, hanya ditemukan penurunan pada subjek 2 dan 3.
Simpulan : Intervensi psikoterapi CBT dapat memperbaiki gejala depresi pada subjek penelitian dengan PCOS, namun marker hs-CRP tidak menurun pada salah satu subjek. Modul psikoterapi CBT dalam studi ini dapat diaplikasikan sebagai penuntun dalam pelaksanaan CBT pada subjek PCOS dengan depresi.