Abstrak


Diplomasi Pertahanan Indonesia Terhadap Korea Selatan Melalui Kerja Sama Pengembangan Bersama Kf-X/If-X Periode 2013-2018


Oleh :
Ragil Dysti Ayunisa - D0415042 - Fak. ISIP

Industri pertahanan Indonesia sempat mengalami kemunduran sejak Krisis Asia tahun 1997. Terbatasnya kemampuan untuk memenuhi pertahanan secara mandiri, Indonesia menjalin hubungan ke beberapa negara yang memiliki potensi untuk kerja sama dalam bidang pertahanan salah satunya adalah Korea Selatan. Indonesia menerima tawaran pengembangan bersama KF-X/IF-X Korea Selatan, tetapi dalam perkembangannya kerja sama ini mengalami beberapa hambatan yang mengakibatkan perubahan pada jadwal pelaksanaan pengembangan bersama tersebut.  Meskipun  begitu,  hubungan  pertahanan  Indonesia  dan  Korea  Selatan masih berlangsung terutama dalam perdagangan alutsista. Oleh sebab itu, penelitian ini menganalisis mengenai kebijakan pertahanan Indonesia terhadap Korea Selatan melalui kerja sama pengembangan bersama KF-X/IF-X, khususnya periode 2013-
2018. Penelitian menggunakan konstruktivisme dan diplomasi pertahanan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kulitatif dengan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa diplomasi pertahanan Indonesia terhadap  Korea  Selatan  dalam  kerja  sama  pengembangan  bersama  KF-X/IF-X adalah berporos pada aspek CBM dan industri pertahanan. Indonesia bertujuan membangun pertahanan untuk memenuhi kelengkapan pertahanan, salah satunya melalui reformasi pada sektor industri pertahanan dengan memprioritaskan adanya transfer teknologi dalam melakukan pengadaan alutsista. Korea Selatan menjadi mitra yang memiliki kapabilitas untuk mewujudkan pengembangan yang didukung dengan hubungan progresif kedua negara di bidang bisnis dan politik. Perubahan sikap Indonesia pada pelaksanaan kerja sama tahap pertama, Indonesia memenuhi syarat berdasarkan kesepakatan kerja sama. Sedangkan pelaksanaan tahap pengembangan, Indonesia mengalami masalah pendanaan dan izin lisensi teknologi mendorong upaya renegosiasi kontrak oleh Indonesia antara lain mengajukan skema imbal dagang seperti pertimbangan CN-235, mengurangi kontribusi presentase dana Indonesia terhadap total biaya pengembangan dan transfer teknologi.


Kata Kunci : Pengembangan Bersama KF-X/IF-X, Diplomasi Pertahanan, Indonesia, Korea Selatan