Abstrak


Hubungan Indeks Massa Tubuh Ibu dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di RS UNS


Oleh :
Alqifari Bagus Pradityo - G0018016 - Fak. Kedokteran

Alqifari Bagus Pradityo, G0018016, 2021. Hubungan Indeks Massa Tubuh Ibu dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di RS UNS. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Status gizi ibu seperti IMT mempunyai peran yang cukup berpengaruh terhadap kondisi bayi. Salah satu kondisi bayi yang terpengaruh berupa berat badan lahir. Di Indonesia sendiri angka kejadian berat badan lahir rendah berada pada angka 10,2?ri total kehamilan. Ibu yang memiliki IMT rendah dan Ibu yang memiliki IMT berlebih sama-sama memiliki kemungkinan untuk melahirkan bayi dengan berat badan yang tidak normal. Penelitian yang secara khusus membahas hasil pengukuran IMT ibu dengan berat badan bayi baru lahir belum banyak dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara IMT dengan berat badan bayi baru lahir.

Metode: Penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah pasien ibu dan bayi yang baru dilahirkannya. Data diperoleh dari rekam medis pasien. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman.

Hasil: Sebanyak 47 pasien menjadi sampel penelitian. Ditemukan hubungan yang signifikan antara IMT ibu (p=0,012) dengan berat badan bayi baru lahir. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel perancu berupa usia ibu dengan berat badan bayi baru lahir.

Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh (IMT) ibu dengan berat badan bayi baru lahir.