Abstrak


Pengaruh Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap Ekspresi Caspase-9 Testis Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Model Sindrom Metabolik Terinduksi


Oleh :
Safira Hasna Rosyida - G0018185 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Safira Hasna Rosyida, G0018185, 2021. Pengaruh Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam.) Terhadap Tingkat Ekspresi Caspase-9 Testis Tikus Wistar Model Sindrom Metabolik Terinduksi. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Latar Belakang: Sindrom metabolik merupakan sekumpulan gejala abnormalitas metabolik (hipertensi, obesitas sentral, resistensi insulin, serta dislipidemia) yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi pria. Kelor merupakan tanaman yang memiliki efek terapetik, namun belum diketahui secara pasti terkait pengaruhnya terhadap ekspresi caspase-9 pada jaringan testis yang diakibatkan sindrom metabolik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan variasi dosis ekstrak etanolik daun kelor terhadap ekspresi caspase-9 pada jaringan testis tikus Wistar model sindrom metabolik terinduksi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik (post-test only control group design). Subjek penelitian berupa 30 tikus Wistar, dibagi menjadi 5 kelompok: Kelompok normal (K1), kelompok sindrom metabolik tanpa diberi ekstrak etanolik daun kelor (K2), kelompok sindrom metabolik diberi ekstrak etanolik daun kelor 150mg/KgBB (K3), 250mg/kgBB (K4), dan 350 mg/kgBB (K5). Model sindrom metabolik dibuat dengan induksi diet tinggi lemak dan injeksi STZ-NA. Ekspresi caspase-9 jaringan testis diamati dengan mikroskop cahaya pada preparat IHC dan dihitung besarnya nilai IDS. Data dianalisis dengan uji One Way ANOVA, dilanjutkan uji post hoc.
Hasil: Ekstrak etanolik daun kelor mampu menurunkan indikator sindrom metabolik (GDS, GDP, HDL, LDL, dan TG). Rerata IDS caspase-9 pada K2 menunjukkan nilai tertinggi, sedangkan K1 memiliki nilai terendah. K3 memiliki rerata IDS paling mendekati K1. Hasil uji post hoc menunjukkan perbedaan yang signifikan antara K2 dan K3, K2 dan K4, serta K2 dan K5 (masing-masing perbandingan memiliki p = 0,000), sedangkan antara K3 dan K1 perbedaannya tidak signifikan (p = 0,0975).
Simpulan: Variasi dosis ekstrak daun kelor berpengaruh terhadap ekspresi caspase-9 pada testis tikus Wistar model sindrom metabolik, pada dosis 150 mg/Kg BB menurunkan ekspresi caspase-9 mendekati keadaan normal.