Abstrak


Serat Tedhakdalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana X dhumateng Pesanggrahandalem Tegalganda 12 Ruwah Dal 1823 (suatu tinjauan filologis)


Oleh :
Hamidah Umi Fatonah - C0198019 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

2006. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pertama, bagaimana bentuk suntingan teks Serat Tedhakdalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana X dhumateng Pesanggrahandalem Tegalganda 12 Ruwah Dal 1823 yang bersih dari kesalahan dan mendekati aslinya. Kedua, bagaimana isi kandungan naskah Serat Tedhakdalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana X dhumateng Pesanggrahandalem Tegalganda 12 Ruwah Dal 1823. Tujuan penelitian ini adalah pertama, menyajikan suntingan teks Serat Tedhakdalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana X dhumateng Pasanggrahandalem Tegalganda 12 Ruwah Dal 1823. Kedua, mengungkapkan kandungan sejarah dan ajaran yang terdapat dalam Serat Tedhakdalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana X dhumateng Pasanggrahandalem Tegalganda 12 Ruwah Dal 1823. Langkah awal dalam penelitian yaitu mengadakan inventarisasi naskah Serat Tedhakdalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana X dhumateng Pasanggrahandalem Tegalganda 12 Ruwah Dal 1823 diberbagai tempat penyimpanan naskah, yaitu di Surakarta dan Yogyakarta. Adapun tahapan-tahapan kerja penelitian filologi difokuskan dalam deskripsi naskah, kritik teks, suntingan teks, aparat kritik, dan terjemahan. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (Library Research) yaitu penelitian yang data dan informasinya ada dalam perpustakaan dimana salah satunya adalah naskah Serat Tedhakdalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana X dhumateng Pasanggrahandalem Tegalganda 12 Ruwah Dal 1823 yang merupakan koleksi perpustakaan Sasanapustaka Kraton Surakarta dengan nomor katalog 64 Ca. Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode standar, yaitu membetulkan ketidakajegan atau kesalahan teks berdasarkan konversi tembang atau interpertasi penulis dengan pertanggungjawaban ilmiah berdasarkan pertimbangan linguistik. Setelah dihasilkan suntingan teks yang bersih dari kesalahan dan mendekati aslinya, kemudian dilakukan terjemahan teks. Hal ini dilakukan untuk memudahkan para pembaca atau peminat karya sasra lama untuk memahaminya. Isi yang terkandung dalam Serat Tedhakdalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana X dhumateng Pasanggrahandalem Tegalganda 12 Ruwah Dal 1823 dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Adapun isinya tentang perjalanan raja untuk mempererat persaudaraan antara kerabat, upaya mendekatkan raja dengan rakyatnya. Selain itu berisi ajaran moral raja agar selalu bersikap arif, bijaksana, dan bersikap dermawan.