;

Abstrak


Upaya meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita rakyat dengan metode kooperatif jigsaw pada siswa kelas VII F SMP 3 Jekulo Kudus


Oleh :
Munjaenah - S984020820 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk ; (1) mendeskripsikan proses pembelajaran apresiasi cerita rakyat dengan penerapan metode kooperatif Jigsaw, (2) meningkatkan kemampuan apresiasi cerita rakyat siswa pada siswa kelas VII F SMP 3 Jekulo. Subjek penelitian guru dan siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Jekulo Kudus yang berjumlah 40. Data dan sumber data dalam penelitian ini berasal dari tempat dan peristiwa berlangsungnya pembelajaran apresiasi cerita rakyat melalui penggunaan metode kooperatif Jigsaw, informan, serta arsip arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data melalui ; observasi, wawancara, angket, dan tes/pemberian tugas. Uji validitas data menggunakan metode triangulasi yang meliputi ; triangulasi data, triangulasi metode, dan review informan. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif komparatif dan analisis kritis. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah 75% siswa kelas VII F SMP Negeri Jekulo Kudus memperoleh nilai 62 sebagai batas tuntas kemampuan mengapresiasi cerita rakyat. Proses pelaksanaan PTK melalui 4 langkah yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif Jigsaw mampu meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita rakyat pada siswa kelas VII F SMP 3 Jekulo Kudus. Hasil ini dapat dilihat pada hasil pretes dan postes selama tiga siklus. Pada uji pratindakan jumlah siswa yang memperoleh nilia di atas KKM 8 siswa (20%), nilai rata-rata 58. Pada siklus I dilakukan perbaikan pembelajaran melalui metode kooperatif Jigsaw dengan menayangkan VCD cerita rakyat dari Kudus “Pisang Becici Pantang Dimakan”. Hasilnya siswa yang memperoleh nilai di atas KKM meningkat menjadi 20 siswa (50%) terjadi kenaikan sebesar 30%, dengan nilai rata-rata 63,00, karena belum mencapai KKM maka pelaksanaan tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II diberikan pembelajaran dengan menayangkan VCD cerita rakyat dari Kudus “Dongeng Bulus Sumber”. Hasilnya siswa yang memperoleh nilai di atas KKM meningkat menjadi 25 siswa (62,5%) terjadi kenaikan sebesar 12,5% dengan nilai rata-rata 66,38. Peningkatan tersebut belum mencapai 75% sehingga apresiasi cerita rakyat dilanjutkan pada siklus III. Setelah dilaksanakan uji kompetensi siklus III dengan menayangkan VCD cerita rakyat dari Kudus “Kisah Cinta Nawangsih dan Rinangku”. Hasilnya siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 31 siswa (77,5%) dengan nilai rata-rata 67,625 Pada siklus III pencapaian ketuntasan klasikal sudah lebih dari 75% dan ketuntasan kriteria minimal 62. Kesimpulannya bahwa melalui metode pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam pembelajaran apresiasi cerita rakyat dapat meningkatkan pembelajaran dan kemampuan mengapresiasi cerita rakyat.