;

Abstrak


Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pontianak pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa


Oleh :
Buchari - S851708011 - Fak. KIP

Buchari. 2022. Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pontianak pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa. Tesis. Pembimbing: Dr. Imam Sujadi, M.Si. Kopembimbing: Dr. Sri Subanti, M.Si. Program Studi Magister Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

 

ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendiagnosis kesulitan belajar dan mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Pontianak dengan Gaya Belajar field dependent pada Materi SPLDV. 2) mendiagnosis kesulitan belajar dan mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Pontianak dengan Gaya Belajar field independent pada Materi SPLDV.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu 8 siswa kelas VIII-H dengan subjek masing masing terdiri dari 4 siswa dengan gaya belajar field dependent dan 4 siswa dengan gaya belajar field independent. Pengambilan data dilakukan dengan penerapan tes diagnostik tiga tingkat. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber, data dianalisis berdasarkan flow model of analysis, yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil diagnosis kesulitan belajar pada materi sistem persamaan linier dua variabel menunjukkan bahwa: 1) kesulitan yang terjadi pada siswa dengan gaya belajar field dependent pada materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV)  antara lain: (a) kesulitan memahami konsep dengan faktor penyebab kesulitan belajar: terjadinya miskonsepsi. (b) kesulitan mengubah visual menjadi model matematika dengan faktor penyebab kesulitan belajar: rendahnya kemampuan pemecahan masalah. Kesulitan dan faktor penyebab kesulitan belajar tersebut muncul saat siswa berhadapan dengan masalah matematika yang dirancang berdasarkan kompetensi dasar (KD): menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan SPLDV. Kesulitan memahami konsep dengan faktor penyebab kesulitan belajar: terjadinya miskonsepsi terjadi pada saat siswa berhadapan dengan soal yang dirancang dengan KD tersebut dan berpasangan dengan indikator: siswa dapat menentukan banyaknya penyelesian pada SPLDV. Kesulitan mengubah visual menjadi model matematika dengan faktor penyebab kesulitan belajar: rendahnya kemampuan pemecahan masalah, terjadi pada saat siswa berhadapan dengan soal yang dirancang dengan KD tersebut dan berpasangan dengan indikator: siswa dapat menyelesaikan masalah SPLDV berdasarkan grafik yang disajikan. 2) kesulitan yang terjadi pada siswa dengan gaya belajar field independent pada materi sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV)  antara lain: (a) kesulitan memahami konsep dengan faktor penyebab kesulitan belajar: terjadinya miskonsepsi. (b) kesulitan mengubah visual menjadi model matematika, dengan faktor penyebab kesulitan belajar: rendahnya kemampuan pemecahan masalah. (c) kesulitan mengubah kalimat cerita menjadi model matematika, dengan faktor penyebab kesulitan belajar: rendahnya kemampuan pemecahan masalah. Kesulitan dan faktor penyebab kesulitan belajar tersebut muncul saat siswa berhadapan dengan masalah matematika yang dirancang berdasarkan kompetensi dasar (KD): menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan SPLDV. Kesulitan memahami konsep dengan faktor penyebab kesulitan belajar: terjadinya miskonsepsi terjadi pada saat siswa berhadapan dengan soal yang dirancang dengan KD tersebut dan berpasangan dengan indikator: (i) membedakan persamaan linier dua variabel (PLDV) dan non-PLDV ; (ii) membedakan sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) dan non-SPLDV. Kesulitan mengubah visual menjadi model matematika dengan faktor penyebab kesulitan belajar: rendahnya kemampuan pemecahan masalah, terjadi pada saat siswa berhadapan dengan soal yang dirancang dengan KD tersebut dan berpasangan dengan indikator: siswa dapat menyelesaikan masalah SPLDV berdasarkan grafik yang disajikan. Kesulitan mengubah kalimat cerita menjadi model matematika dengan faktor penyebab kesulitan belajar: rendahnya kemampuan pemecahan masalah, terjadi pada saat siswa berhadapan dengan soal yang dirancang dengan KD tersebut dan berpasangan dengan indikator: siswa dapat menentukan model matematika SPLDV untuk menyelesaikan masalah.