;

Abstrak


Afirmasi Multikuturalisme Indonesia dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas X IPS SMA Negeri 1 Kartasura


Oleh :
Teodorikus Hanpalam - S862002016 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Untuk mengetahui pemahanan guru sejarah dan peserta didik terhadap multikulturalisme Indonesia dalam pembelajaran Sejarah di kelas X IPS SMA Negeri 1 Kartasura. (2). Mengetahui perencanaan multikulturalisme terintegrasi dalam pembelajaran sejarah di kelas X IPS SMA Negeri 1 Kartasura. (3). Mengetahui pelaksanaan multikulturalisme terintegrasi dalam pembelajaran sejarah di kelas X IPS SMA Negeri 1 Kartasura. (4). Mengetahui kendala dan upaya multikulturalisme terintegrasi dalam pembelajaran sejarah di kelas X IPS SMA Negeri 1 Kartasura.

Penelitian ini dilakukan di kelas X IPS SMA Negeri 1 Kartasura. Metode Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bentuk penelitian deskriptif analisis dengan strategi penelitian studi kasus tunggal. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, tempat/lokasi dan peristiwa, serta dokumen dan arsip. Teknik cuplikan (sampling) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling dan Time Sampling. Teknik validitas data dilakukan dengan trianggulasi data/sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah guru sejarah dan peserta didik kelas X IPS SMA Negeri 1 Kartasura.

Hasil Penelitian; (1) Guru sejarah dan peserta didik memahami arti penting multikulturalisme Indonesia secara praktis dan berkomitmen merawat nilai-nilai kearifan lokal demi keutuhan bangsa. (2) Dalam perencanaan pembelajaran, guru sejarah tetap berpedoman pada kurikulum 2013 yang memuat silabus, RPP serta mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa media dan metode pembelajaran terkait integrasi multikulturalisme dalam pembelajaran sejarah. (3). Dalam pelaksanaannya guru sejarah berupaya untuk menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, media pembelajaran juga disesuaikan dengan tema pembelajaran agar tujuan pembelajaran sejarah dapat maksimal terkait integrasi multikulturalisme dalam pembelajaran sejarah. (4). (a). Kendala yang ditemukan terkait integrasi multikulturalisme dalam pembelajaran sejarah adalah alokasi waktu yang terbatas, sumber belajar internet yang perlu verifikasi, fasilitas penunjang yang belum memadai, serta sikap peserta didik yang sulit dikontrol terutama saat pembelajaran daring berlangsung. Berdasarkan pengalaman guru dan peserta didik dalam pembelajaran tatap muka masih adanya sikap peserta didik yang mengolok-olok atau tindakan bullying sesama temannya yang berbeda latar belakang. (b). Dalam upaya untuk menghadapi kendala tersebut guru berusaha memaksimalkan alokasi waktu, sumber belajar, fasilitas penunjang serta memperhatikan sikap peserta didik agar tetap disiplin dan mengikuti pembelajaran dan tidak menyinggung SARA.