Pendahuluan: Fanatisme adalah perilaku individu memiliki indikator seperti keterkaitan emosi, dan rasa cinta yang dimana berlangsung dalam jangka waktu yang tidak sebentar atau lama, rasa antusias yang esktrim, menganggap hal yang yang diyakini itu benar, serta mempertahankan dan membela kebenaran yang diyakininya. Perilaku tersebut tak hanya memicu seseorang dalam gaya hidup keseharianya namun juga dapat mempengaruhi keterkaitan emosi pada penggemarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku fanatisme dengan gaya hidup dan gejala depresi pada remaja penggemar K-Pop di Pemalang.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel bebas adalah Fanatisme, sedangkan variabel terikat adalah gaya hidup dan gejala depresi. Data diperoleh dari kuisioner Fanatisme, kuisioner gaya hidup dan kuisioner depression beck inventory. Jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 62 sampel. Data yang diperoleh diolah menggunakan IBM SPSS Statistic for Windows dan dianalisis dengan uji spearman-rho.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku fanatisme dengan gaya hidup (p=0,001<0 p=0,500>0,05).
Simpulan: Terdapat hubungan positif antara perilaku fanatisme dengan gaya hidup pada remaja penggemar K-Pop di Pemalang. Dan tidak terdapat hubungan antara perilaku fanatisme dengan gejala depresi pada remaja penggemar K-Pop di Pemalang.