Abstrak


Penguasaan Bunyi-Bunyi Velar Oleh Penyandang Tunarungu di SLB-B Pawestri Karanganyar


Oleh :
Wulandari - B0217062 - Fak. Ilmu Budaya

Alasan yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah penguasaan bunyi oleh penyandang tunarungu pada bunyi-bunyi velar [k], [g], dan [?]. Berdasarkan titik artikulasinya bunyi velar terletak pada organ bagian dalam rongga mulut, sehingga tidak terlihat secara jelas, sedangkan, penyandang tunarungu hanya mengandalkan indera penglihatan sebagai media untuk menerima bunyi oleh lawan tutur. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (i) Bagaimana realisasi bunyi-bunyi velar oleh penyandang tunarungu, (ii) Pada posisi mana (awal, tengah, akhir) bunyi velar lebih dikuasai oleh penyandang tunarungu, (iii) Bunyi-bunyi yang tidak dikuasi, (iv) Bagaimana penguasaan bunyi velar berdasarkan aspek psikolinguistik tunarungu. Tujuan penelitian ini mencakup 4 hal, yakni: (i) Mendeskripsikan realisasi bunyi-bunyi velar oleh penyandang tunarungu, (ii) Mendeskripsikan letak posisi bunyi yang dikuasai oleh penyandang tunarungu berdasarkan distribusinya (awal, tengah, akhir), (iii) Mendeskripsikan pergeseran bunyi-bunyi yang tidak dikuasai oleh penyandang tunarungu, (iv) Mendeskripsikan penguasaan bunyi velar berdasarkan aspek psikolinguistik tunarungu.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode simak dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih. Data penelitian ini berupa realisasi bunyi-bunyi velar [k], [g], dan [?] oleh penyandang tunarungu. Data velar diklasifikasikan berdasarkan distribusinya pada awal, tengah, dan akhir kata. Bunyi yang direalisasikan kemudian di transkrip
Penelitian ini merumuskan hasil berupa (i) sebagian besar bunyi tidak dapat ditirukan dengan tepat, (ii) Berdasarkan distribusinya bunyi velar yang dikuasai berada pada posisi tengah kata, (iii) Penguasaan bunyi oleh penyandang tunarungu mengalami pergeseran bunyi yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: pertama, bunyi-bunyi velar tersebut masih termasuk bunyi velar tetapi bergeser ke bunyi velar yang lain, kedua, bunyi velar tersebut bergeser ke bunyi laringal, ketiga, bunyi velar tersebut tidak dapat dibunyikan atau mengalami pelesapan, dan (iv) Penguasaan bunyi berdasarkan latar belakang sosial anak bahwa faktor lingkungan dan faktor orang tua dapat mempengaruhi penguasaan bunyi pada anak.


Kata Kunci: Psikolinguistik, Tunarungu, Penguasaan Bunyi, Pergeseran Bunyi