Perancangan ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan fenomena body shame sangat mempengaruhi kesehatan mental terutama bagi wanita. perancangan ini menjadi media merepresentasi fenomena body shame dalam bentuk visul (motif).
Tujuan perancangan ini adalah menghasilkan motif tekstil erekspresif, sebagai wadah berekspresi untuk wanita yang mengalami body shame dan untuk menyuaran fenomena ini dengan cara yang berbeda. Motif ini akan menjadi pilihan yang tepat bagi konsumen wanita maupun pria yang memiliki selera unik dan memiliki kesan tersendiri dengan fenomena body shame. Sumber ide untuk perancangan visual ini emosi seseorang yang mengalamai body shame shame dan dampak dari body shame itu sendiri, dengan pemahaman teori mimesis memudahkan proses representasi visual dengan realitas yang ada. Metode yang digunakan adalah metode perancangan menurut Rizali Nanang.
Hasil visualisasi desain ini dapat disimpulkan: (1) Visualisasi fenomena body shame pada wanita dalam motif teksil dengan beberapa tahapan wanita yang mengalami body shame, menghasilakan tujuh desain yang setiap desainya memiliki makna tertentu sesuai dengan tahapan wanita yang engalami body Shame. (2) Tigs dari tujuh desain teah diwujudkan menjadi produk fesyen blouse dan selendang, dengan menggunakan bahan rayon eco twill dan diproses menggunakan teknik digital printing.
Kata Kunci: Representasi, Desain, Body Shame, Wanita, Rayon Eco Twill, Digital Printing.