Abstrak
Analisis usahatani padi model pembangunan pertanian berbasis lokal ditinjau dari peningkatan pendapatan petani (Kasus pada Kelompok Tani Marsudimulyo di Kabupaten Boyolali)
Oleh :
Nungky Koes Dwi Hapsari - H0304089 - Fak. Pertanian
RINGKASAN
Skripsi ini disusun berdasar penelitian yang bertujuan mengkaji dan memban-dingkan produktivitas, pendapatan, dan efisiensi serta mengkaji usahatani yang membe-rikan manfaat lebih besar bagi petani antara usahatani padi dengan penerapan Model Pembangunan Pertanian Berbasis Lokal (MPPBL) dan usahatani padi tanpa penerapan MPPBL.
Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif dan pelaksanaannya menggunakan teknik survey. Penelitian dilakukan di Kabupaten Boyolali. Penentuan lokasi penelitian yang dijadikan daerah sampel dilakukan secara sengaja atau purposive sampling dengan kriteria terdapat usahatani padi dengan penerapan MPPBL dan usahatani padi tanpa penerapan MPPBL. Desa Tawangsari yang terletak di Kecamatan Teras merupakan satu-satunya lokasi yang terdapat usahatani padi dengan penerapan MPPBL, maka dari itu Desa Tawangsari yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Sedangkan jumlah petani padi dengan penerapan MPPBL maupun tanpa penerapan MPPBL yang diambil sebagai sampel adalah 30 orang petani. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder dengan teknik wawancara, pencatatan, dan observasi.
Penggunaan sarana produksi pada usahatani padi dengan penerapan MPPBL telah mengurangi penggunaan pupuk Urea sebesar 60 % (180.711,04 Kg/Ha), sudah tidak menggunakan pupuk TSP dan pupuk Phonska, serta pestisida kimia. Usahatani padi dengan penerapan MPPBL sudah mengikuti rekomendasi dari Departemen Perta-nian Kabupaten Boyolali yang menganjurkan panggunaan pupuk dan pestisida organik serta pengurangan pupuk anorganik sebesar 75 % secara keseluruhan.
Rata-rata produktivitas padi dengan penerapan MPPBL (75,25 Ku/Ha/MT) lebih tinggi daripada rata-rata produktivitas padi tanpa penerapan MPPBL (71,39 Ku/Ha/MT). Rata-rata pendapatan usahatani padi dengan penerapan MPPBL (Rp 11.487.549,84/Ha/MT) lebih besar daripada rata-rata pendapatan usahatani padi tanpa penerapan MPPBL (Rp 7.350.528,58/Ha/MT).
Efisiensi usahatani padi dengan penerapan MPPBL (R/C Ratio = 2,11) maupun efisiensi usahatani padi tanpa penerapan MPPBL (R/C Ratio = 2,07) pada dasarnya sama. Sedangkan nilai Increamental B/C Ratio sebesar 1,56. Nilai tersebut menun-jukkan bahwa usahatani padi dengan penerapan MPPBL lebih menguntungkan daripada usahatani padi tanpa penerapan MPPBL.
Dari hasil penelitian, saran yang diberikan untuk pemerintah daerah Kabupaten Boyolali adalah hendaknya pemerintah Kabupaten Boyolali dapat memberikan pembi-naan dan penyuluhan tentang budidaya tanaman padi dengan penerapan MPPBL yang baik untuk menunjang usahatani padi dengan penerapan MPPBL, sehingga petani menjadi lebih paham akan arti dari pembangunan pertanian berbasis lokal dan pertanian yang alami. Pemerintah dapat memberikan bantuan saprodi untuk menunjang kegiatan
usahatani padi bagi petani.