Abstrak


Peran Penyuluh Pertanian Hortikultur Dalam Pemberdayaan Petani Perempuan ( Studi Deskriptif Kualitatif pada Program Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo di desa karanganyar, kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen)


Oleh :
Syai’fudin - D0316064 - Fak. ISIP

Pemberdayaan petani perempuan merupakan salah satu upaya untuk menghapuskan kesenjangan sosial terhadap kaum perempuan di pedesaan. untuk itu dibentuk sebuah kelompok yang dimaksudkan menampung aspirasi para petani perempuan. Salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Kabupaten Sragen, Kecamatan Sambungmacan tepatnya di Desa Karanganyar yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo. KWT Mulyo adalah home industry yaitu pembuatan jamu herbal dengan memanfaatkan sumber daya herbal. Hasil produksi jamu herbal tersebut sekarang sudah terkenal luas di wilayah Sragen. Produksi jamu herbal yang dihasilkan oleh Kelompok Wanita Tani (Mulyo) ini juga telah membantu menunjang kebutuhan hidup para anggota kelompok tersebut. Dalam perkembangan suatu kelompok pasti ada peranan penting dari stakeholder ataupun LSM. Dari alasan tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana peran Penyuluh Pertanian dalam meningkatkan pendapatan keluarga yang ada di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo. Metode menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Teori Stuktural Fungsional milik Talcott Parsons digunakan untuk mengkaji peran Penyuluh Pertanian dalam Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mulyo. Hasil Penelitian menunjukkan peran penyuluh pertanian melakukan peran edukasi,fasilitasi dan advokasi. Proses pemberdayaan dilakukan melalui 3 tahap yaitu assestment wilayah, tahap pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi.


Kata Kunci : Pemberdayaan, Peran, Penyuluh Pertanian, Kelompok Wanita Tani