Pesatnya perkembangan industri rekaman banyak memberi andil dalam pembangunan. Ruang rekaman yang baik harus dirancang dengan sistem tata ruang dengan kondisi tingkat peredaman/insulasi yang tepat. Secara umum studio rekaman menggunakan panel akustik untuk meredam suara. Bahan baku panel akustik yang terdapat dipasaran umumnya berasal dari bahan sintetik seperti fiberglass, vinyl acetate, butyl rubber, foam urethane, dan lain-lain. Namun, penggunaan bahan sintetik memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan memanfaatkan serat alam untuk dijadikan komposit peredam suara. Ampas tebu merupakan serat alam yang memiliki potensi untuk dijadikan komposit serap bunyi karena mengandung karbon yang dapat digunakan sebagai isolator suara. Penambahan abu sekam padi pada komposit akan menyebabkan peningkatan jumlah dan ukuran pori-pori yang mempengaruhi peningkatan penyerapan suara. Penelitian ini menggunakan faktor perlakuan komposisi ampas tebu dengan abu sekam padi, kompaksi, dan cavity. Pengujian serap bunyi dilakukan sesuai standar ASTM E1050-98 dengan menggunakan metode tabung impedansi dua mikropon. Pengujian bending dilakukan sesuai standar ASTM D-1037. Penelitian ini menggunakan metode full factorial, untuk menentukan nilai signifikansi masing-masing faktor menggunakan ANOVA. Hasil penelitian komposit ampas tebu dan abu sekam padi memiliki nilai decibel drop sebesar 4.305 dB.
