Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan strategi keterlibatan komunitas Kampoeng Baca Pelangi (civic engagement) sebagai upaya memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak korban gempa Lombok, (2) Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami oleh komunitas Kampoeng Baca Pelangi sebagai upaya memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak korban gempa Lombok, (3) Mendiskusikan solusi yang diterapkan oleh Kampoeng Baca Pelangi sebagai cara untuk mengatasi hambatan yang dialami sebagai upaya memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak korban gempa Lombok.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021 dengan melewati tahapan-tahapan yang dimulai dari tahap identifikasi masalah, penentuan fokus masalah, pengumpulan data dan teori, serta melaporkan hasil penelitian. Selanjutnya pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) Strategi keterlibatan komunitas Kampoeng Baca Pelangi (civic engagement) sebagai upaya memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak korban gempa Lombok adalah melalui pendidikan kebencanaan dan pelaksanaan berbagai program bimbingan belajar, dimana dalam program bimbingan belajar ini terdapat kelas-kelas yang dibelajarkan seperti kelas matematika, kelas bahasa inggris, kelas komputer, kelas musik, kelas teater dan puisi, kelas menggambar. 2) Hambatan yang dialami adalah terbatasnya pendanaan yang dimiliki oleh komunitas serta tenaga pengajar atau tutor yang masih terbatas. Selain itu, munculnya stigma negatif terhadap Kampoeng Baca Pelangi. 3) Solusi yang diterapkan adalah melakukan iuran secara sukarela dan kolektif oleh pengurus Kampoeng Baca Pelangi, membuat dan menjual merchandise Kampoeng Baca Pelangi, melakukan musyawarah bersama masyarakat serta membuka diri terhadap pihak atau instansi manapun yang ingin menjadi tenaga pengajar ataupun membuat kegiatan bersama-sama di Kampoeng Baca Pelangi.
