Abstrak


Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Ikan Bawis (Siganuc canaliculatus) di Kota Bontang


Oleh :
Anisa Nur Jannah - H0817012 - Fak. Pertanian

Penelitian dilakukan di Kota Bontang, bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran ikan bawis, nilai tambah pada jaringan rantai nilai, dan strategi perbaikan (upgrading) ikan bawis di Kota Bontang. Metode dasar penelitian ini deskriptif kualitatif. Metode penentuan lokasi secara purposive. Metode penentuan nelayan sampel dilakukan dengan menggunakan quota random sampling dengan total responden 40 orang. Aliran pemasaran ikan bawis dilakukan dengan snowball sampling. Metode analisis data menggunakan analisis rantai nilai (value chain) Kaplinsky dan Morris (2001) dikombinasikan dengan ACIAR (2012) dan analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami (1987). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) pola saluran tataniaga ikan bawis di Kota Bontang. Nilai tambah terbesar diterima oleh industri pengolah bawis dengan produk keripik ikan bawis dari saluran pemasaran I dengan rasio 58,3%. Perbaikan rantai nilai dapat dilakukan dengan perbaikan sistem agribisnis dari hulu ke hilir. Pemerintah dapat membantu dengan memberikan penyuluhan kepada para pelaku rantai nilai agar dapat melakukan pengolahan ringan agar harga jual dari produk ikan bawis akan lebih tinggi. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu nelayan, pedagang besar, dan pengecer diharapkan dapat melakukan pengolahan tingan terhadap produk ikan bawis agar dapat merubah nilai jual dari produk ikan bawis, sehingga dapat membantu perekonomian para pelaku rantai nilai.