ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh media televisi yang merupakan salah satu media yang memiliki tingkat penetrasi yang tinggi, tidak terkecuali bagi anak. Waktu menonton televisi yang tidak terkontrol sampai sajian televisi dengan mudah dikonsumsi oleh anak, dari berbagai informasi bermanfaat sampai kekerasan, serta ekspoitasi seksual. Itu semua dengan mudah dikonsumsi oleh mereka secara tidak sadar dalam aktivitas menonton televisi. KPI yang merupakan lembaga pemerintah juga telah memberikan pengumuman akan adanya beberapa tayangan yang dianggap bermasalah serta tidak layak disaksikan oleh anak-anak. Dari sekian program tayangan yang disebutkan, tayangan anime Naruto adalah salah satunya. Tayangan ini dinyatakan tidak baik untuk anak-anak, karena banyak mengadung unsur kekerasan. Penelitian ini dilaksanakan di RT 04 / RW 03 Kelurahan Karanganom Kecamatan Klaten Utara. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengertian, minat dan kegemaran terhadap tayangan Naruto yang ditayangkan oleh Global TV dan Indosiar. (2) adakah pendampingan dari orang tua. (3) Persepsi atau penilaian anak tentang isi dan tema tayangan film seri Naruto beserta dampak yang timbul. (4) Pendapat informan tentang tayangan film seri Naruto. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat digambarkan bahwa anak-anak telah cukup lama mengenal tayangan animasi Naruto di Global TV dan Indosiar, mereka cukup sering menonton tayangan Naruto dengan motivasi untuk mencari hiburan. Persepsi atau penilaian mereka terhadap tayangan Naruto secara kualitas sinematografis menunjukkan kecenderungan baik. Persepsi mereka juga menunjukkan bahwa tayangan Naruto di Global TV dan Indosiar adalah film anime yang baik, seru, hebat, lucu, menghibur, dan menghadirkan petualangan seru. Sebagian anak bisa dan telah mengerti tentang sisi baik dan sisi buruk yang ada dalam tayangan film seri Naruto, sedangkan sebagian lainnya belum begitu memahaminya. Pendapat informan tentang tayangan film seri Naruto lebih menunjukkan kegunaan atau manfaat film animasi yang cenderung sebagai sarana hiburan atau pemenuhan kemanfaatan hiburan daripada manfaat yang lain. Hal itu lebih dikarenakan fungsi daripada film animasi sendiri yang cenderung sebagai hiburan meskipun di dalamnya mengandung unsur-unsur manfaat yang lain. Secara keselurahan, film ini lebih layak ditonton oleh anak-anak dengan pendampingan dan pengawasan dari orang tua, karena film ini mengandung beberapa unsur kekerasan, sadisme dan pornografi.