Salah satu upaya paling awal untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk adalah dengan memilih pemasok yang baik yang dapat menyediakan pasokan bahan baku berkualitas tinggi. CV XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi meja tenis meja sebagai produk utamanya. Proses produksi meja tenis meja membutuhkan bahan baku yang didapatkan dari berbagai supplier. Namun dalam pelaksanaannya banyak dijumpai permasalahan dalam kerjasama dengan supplier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria yang paling berpengaruh dalam penilaian supplier dan mengetahui kerugian yang dialami CV XYZ akibat penyimpangan performansi supplier menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Taguchi Loss Function (TLF). AHP digunakan untuk menentukan bobot kriteria dan TLF digunakan untuk menghitung loss function dari masing-masing pemasok. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas, ketepatan waktu pengiriman, harga, komunikasi, kelengkapan barang, dan syarat pembayaran. Hasil perhitungan AHP menunjukkan bobot masing-masing kriteria dan hasil perhitungan TLF menunjukkan kerugian yang diakibatkan oleh masing-masing supplier terhadap CV XYZ. Pengolahan data menunjukkan kriteria yang paling penting adalah kelengkapan barang dengan bobot sebesar 0,239, kemudian supplier dengan kerugian terkecil adalah AP sebesar Rp0,00002 dan supplier dengan kerugian terbesar adalah SM sebesar Rp11.213.999,29847.
