Di tengah situasi pandemi COVID-19, jumlah perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kian bertambah. Hal ini menarik karena umumnya dalam kondisi krisis perusahaan akan penuh pertimbangan untuk melantai di bursa saham dibandingkan dengan kondisi non-krisis. Tren IPO meningkat tajam dari tahun 2017 sejak adanya program sosialisasi dari Bursa Efek Indonesia bagi perusahaan yang ingin melantai di bursa. Dalam proses IPO, perusahaan seringkali mengalami beberapa isu seperti underpricing. Terdapat hal-hal yang diduga berpengaruh pada rendahnya harga penawaran saham seperti Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), tingkat inflasi, serta adanya situasi darurat (pandemi COVID-19). Penelitian ini dibuat untuk menganalisis pengaruh variabel tersebut terhadap underpricing saham. Kategori penelitian adalah kuantitatif. Data yang digunakan sekunder. Metode sampling penelitian adalah purposive sampling sebanyak 100 sampel. Tabulasi data dengan uji regresi linier berganda. Hasilnya ROA, inflasi, dan pandemi COVID-19 berpengaruh dan DER tidak berpengaruh terhadap underpricing saham perusahaan periode 2016-2020.
