Abstrak


Partisipasi Perempuan Dalam Pengelolaan Ekowisata Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten


Oleh :
Della Rinneke Putri - D0317019 - Fak. ISIP

Gender merupakan pembagian peran berdasarkan atribut-atribut yang melekat secara sosial antara laki-laki dan perempuan yang disebabkan oleh konstruksi sosial. Pembahasan mengenai gender telah memunculkan sebuah gerakan kaum perempuan yang menuntut hak-hak mereka terutama dalam hal pembangunan. Sektor pariwisata memiliki keterkaitan dengan berbagai sektor- sektor pembangunan lainnya sebab berkembangnya pariwisata di suatu daerah dapat mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal. Pembangunan pariwista juga terjadi di Desa Ponggok dengan mengembangkan Umbul Ponggok menjadi ekowisata. Namun dewasa ini, masih terjadi ketidakadilan dalam pekerjaan di mana peran laki-laki lebih tinggi dibandingkan peran perempuan. Sementara, Moser dalam pendekatan Women and Development menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak partisipasi yang sama dan mengakui bahwa perempuan merupakan partisipasi aktif dalam proses pembangunan dengan melalui peran produktif dan reproduktifnya. Penelitian ini bertujuan  untuk  mendeskripsikan  bentuk  partisipasi  perempuan  dalam pengelolaan ekowisata Umbul Ponggok beserta faktor pendorong dan penghambatnya.   Teori   yang   digunakan   dalam   penelitian   ini   adalah   Teori Tindakan Sosial Max Weber dan dianalisis dengan analisis gender model Moser. Metode   penelitian   yang   digunakan   adalah   penelitian   deskriptif   kualitatif. Informan dalam penelitian dipilih dengan purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan analisis data menggunakan analisis interaktif dari Miles & Huberman.
Dari hasil penelitian diketahui perempuan yang terlibat dalam pengelolaan ekowisata Umbul Ponggok dibagi menjadi 3 yaitu perempuan sebagai pegawai BUMDes, perempuan yang bergabung dalam UMKM “Pawone Umbul Ponggok”, dan perempuan yang bekerja secara mandiri di Umbul Ponggok. Dalam pengelolaan  Umbul  Ponggok,  perempuan  lebih  banyak  ditempatkan  dalam kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan jasa yang diperuntukkan bagi wisatawan, seperti di bagian administrasi, ticketing, persewaan alat, maupun di bidang kuliner sebagai penunjang kegiatan wisata. Kegiatan lainnya yang juga dilakukan  oleh  perempuan  yaitu  sebagai  pedagang,  penjaga  loker  dan  kamar mandi di Umbul Ponggok. Adapun faktor yang menjadi pendorong dan penghambat partisipasi perempuan yaitu faktor kebijakan, faktor ekonomi, faktor karakter pelaku dan faktor keluarga.

Kata Kunci: Gender, Pariwisata, Partisipasi Perempuan