;

Abstrak


Pengaruh Pemaparan Cuaca terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Mekanik Komposit Poliester dengan Penguat Serat Bambu Petung (Dendrocalamus Asper)


Oleh :
Komar Roni - S952002008 - Fak. Teknik

Sampai sekarang serat sintetis sulit terurai dan menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Salah satu solusinya adalah mengurangi penggunaan serat sintetis yang bisa digantikan dengan serat alam. Serat bambu menjadi salah satu sumber daya alam terbarukan yang paling signifikan dan dapat digunakan sebagai pengganti serat sintetis. Namun, penelitian mengenai ketahanan komposit serat bambu terhadap pemaparan cuaca belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemaparan cuaca terhadap sifat fisik, kimia, dan mekanik. Komposit poliester serat bambu petung (Dendrocalamus Asper) diberi perlakuan pemaparan cuaca secara natural selama 6 bulan. Terdapat tiga jenis spesimen, yaitu: poliester murni, komposit poliester serat bambu petung tanpa perlakuan alkali, dan komposit poliester serat bambu petung dengan perlakuan alkali. Komposit dibuat dengan menggunakan metode hand lay-up. Sebelum dicetak, serat bambu direndam dalam larutan NaOH 5% selama 1 jam kemudian dikeringkan pada suhu 110°C selama 4 jam. Pengaruh pemaparan cuaca pada komposit dianalisis dengan menggunakan pengujian warna (foto), densitas, SEM, FTIR, bending, dan impak. Warna semua jenis spesimen memudar seiring bertambahnya waktu pemaparan cuaca. Semua spesimen mengalami kenaikan dan penurunan densitas. Hasil pengamatan SEM setelah pemaparan cuaca menunjukkan adanya retakan, gap, void, dan fiber pul out. Hasil FTIR menunjukkan peningkatan nilai indeks karbonil dan vinil akibat dari fotodegradasi. Kekuatan bending dan impak semakin menurun seiring dengan bertambahnya waktu pemaparan cuaca, namun spesimen komposit dengan perlakuan alkali selalu memiliki kekuatan bending dan impak yang lebih tinggi daripada spesimen komposit tanpa perlakuan alkali.