Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimanakah suntingan teks Hikayat Abu Samah?; (2) saluran-saluran apa saja yang dapat menyebabkan teks Hikayat Abu Samah menyebar dari Timur Tengah ke Nusantara?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghadirkan suntingan teks HAS yang baik dan benar; (2) mendeskripsikan saluran persebaran teks HAS di Nusantara dengan menggunakan kajian difusi kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode diakronik. Sumber data yang digunakan adalah naskah Hikayat Abu Samah dengan kode Malayo-Polynésien 65 koleksi Bibliotheque National de France. Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode standar. Teknik pemerolehan data dalam penelitian ini adalah dengan mengunduh bentuk digital teks Hikayat Abu Samah dalam format pdf pada laman resmi Bibliotheque National de France. Data penelitian melalui teknik pustaka. Teknik pengolahan data penelitian meliputi tahap deskripsi, tahap analisis, dan tahap evaluasi.
Kritik teks terhadap Hikayat Abu Samah menunjukkan terdapat kesalahan salin tulis dan ketidakkonsistenan penulisan yang meliputi lakuna, adisi, subtitusi, diktografi, dan ketidakkonsistenan. Selain itu, terdapat variasi dalam kosakata bahasa Melayu. Analisis difusi kebudayaan terhadap teks Hikayat Abu Samah menghasilkan simpulan bahwa teks HAS berasal dari sebuah kisah yang diceritakan oleh Ibn Abbas yang kemudian menginspirasi penulis dari Arab untuk menuliskan kembali kisah tersebut dengan judul Qisas Abu Samah. Lalu teks ini menyebar ke Nusantara bersamaan dengan datangnya agama Islam melalui saluran perdagangan dan gerakan para ulama pada kurun waktu abad ke-18 serta disalin dalam berbagai bahasa di Nusantara.
Kata kunci: Hikayat Abu Samah, suntingan, difusi kebudayaan, diakronik, dan Abu Samah