Abstrak


Politik Luar Negeri Turki Tahun 1912-1918


Oleh :
Erna Sufiawati - K4405002 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) Mengetahui keadaan politik dalam negeri dan politik luar negeri Dinasti Turki Utsmani, (2) Reaksi dari negara-negara lain terhadap politik luar negeri Dinasti Turki Utsmani, (3) Dampak dari politik luar negeri Dinasti Turki Utsmani terhadap kelangsungan pemerintahan Kerajaan Dinasti Turki Utsmani. Penelitian ini menggunakan metode historis. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang berupa buku-buku yang berkaitan dengan tema penelitian yaitu sejarah Turki Utsmani. Teknik pengumpulan data menggunakan studi di perpustakaan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis historis, yaitu analisa yang mengutamakan ketajaman dalam mengolah suatu data sejarah. Prosedur penelitian dengan melalui empat tahap kegiatan yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Turki merupakan sebuah negara yang terletak antara perbatasan Benua Asia, Afrika dan Eropa. Diperkirakan jumlah penduduk Turki sekitar 2 juta. Sejarah berdirinya Kerajaan Turki Utsmani berasal dari Bangsa Qoyigh Oghuz, salah satu anak suku Turk yang mendiami sebelah barat Gurun Ghobi, yang dipimpin oleh Sulaiman. Raja-raja Dinasti Turki Utsmani bergelar Sultan dan Khalifah sekaligus. Kerajaan Turki Utsmani sangat megah pada masanya serta merupakan suatu Kerajaan Islam yang terbesar sepanjang sejarah. (2) Pemikiran politik Utsmani sangat bersifat pragmatis. Kerajaan Turki Utsmani tampil di kancah Perang Dunia Pertama setelah adanya penandatanganan perjanjian rahasia yang mencakup persekutuan dan militer antara Kerajaan Dinasti Turki Utsmani dan Pemerintahan Jerman. Oleh sebab itu maka dalam kancah Perang Dunia I Kerajaan Turki Utsmani menjadi musuh bagi negara-negara Sekutu seperti Inggris, Perancis dan Rusia. (3) Dampak dari kekalahan Dinasti Turki Utsmani dalam kancah Perang Dunia I yaitu banyaknya wilayah-wilayah Kerajaan Dinasti Turki Utsmani yang melepaskan diri. Kemunduran-kemunduran militer menimbulkan luka spikologis karena Imperium Utsmaniah adalah sebuah negara militer. Kemunduran dan kelemahan Kerajaan Dinasti Turki Utsmaniah juga disebabkan dari faktor dalam negeri, yaitu setelah meninggalnya Sulaiman, tidak ada lagi Sultan yang cakap dan bisa memimpin pemerintahan dengan benar. Serta banyaknya korupsi di kalangan pejabat pemerintahan dan badan perpajakan. Kemunduran dan kehancuran Kerajaan Dinasti Turki Utsmani menandai babak baru bagi sejarah di Benua Eropa.