;

Abstrak


Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Ibu Kota Negara Baru Indonesia (Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara)


Oleh :
A Permata Pakerti - S421908001 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

State of the art dari penelitian ini adalah menganalisis ketahanan pangan rumah tangga beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai kandidat Ibu Kota Negara menggantikan DKI Jakarta. Secara khusus tujuan penelitian ini antara lain : (1) Mengestimasi perbedaan nilai rata-rata komposit ketahanan pangan yang di ukur menggunakan klasifiksi faktor pangsa pengeluaran pangan dan konsumsi energi, dan (2) Menganalisis pengaruh variabel tingkat pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, umur kepala rumah tangga, jenis kelamin kepala rumah tangga, status perkawinan kepala rumah tangga, status pekerjaan kepala rumah tangga, sektor lapangan usaha kepala rumah tangga, dan domisili rumah tangga terhadap ketahanan pangan rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data Susenas 2020 Modul Inti (Core) dan Modul Konsumsi-Pengeluaran dengan jumlah responden sebanyak 1.256 rumah tangga, teknik analisis data menggunakan Uji rata-rata dua populasi, dan Analisis regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pada komposit ketahanan pangan antara rumah tangga yang bertempat tinggal di Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa serangkaian variabel independen mampu menjelaskan variasi peluang ketahanan pangan sebesar 12,43% dimana secara simultan minimal terdapat satu variabel yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga, dan secara parsial variabel pendapatan rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, umur kepala rumah tangga, status perkawinan kepala rumah tangga, dan domisili rumah tangga signifikan berpengaruh positif terhadap ketahanan pangan rumah tangga, sementara variabel jumlah anggota rumah tangga, jenis kelamin kepala rumah tangga, sektor industri signifikan berpengaruh negatif terhadap ketahanan pangan rumah tangga.