BUMDesa merupakan salah satu organisasi public yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung pemerintahan desa dengan mewujudkan kemandirian desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Namun demikian, kondisi BUMDesa Kencana Mukti yang mengalami krisis kepegawaian karena kurangnya motivasi dan profesionalitas pegawai mengakibatkan tingginya tingkat turnover pegawai. Akibatnya, terjadi ketidakjelasan tata kelola karena seringnya berganti pengurus yang berimbas pada proses pengambilan keputusan di dalam BUMDesa Kencana Mukti. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana proses pengambilan keputusaan yang terjadi di BUMDesa Kencana Mukti. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara serta menggunakan dokumentasi untuk memperkaya data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan di dalam BUMDesa Kencana Mukti dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: tahap identifikasi, tahap pengembangan, dan tahap seleksi. Pengambilan keputusan di BUMDesa Kencana Mukti pada dasarnya mengedepankan asas musyawarah dengan komunikasi dan koordinasi yang massif. Tetapi keputusan akhir masih bergantung pada keputusan yang dimiliki oleh direktur dan komisaris yang berada di puncak tertinggi struktur organisasi BUMDesa.
Kata kunci: Pengambilan Keputusan, Badan Usaha Milik Desa
