;

Abstrak


Pengembangan Bahan Ajar PPKN Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Informasi Siswa (Studi Kasus pada SMP Negeri di Kecamatan Gemolong)


Oleh :
Riska Anggraini Saputri - S151808008 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan dan menjelaskan kebutuhan guru dan siswa kelas VII terhadap bahan ajar PPKn di SMP Negeri di Kecamatan Gemolong;  2) mengembangkan  bahan  ajar PPKn untuk  meningkatkan  literasi informasi  siswa kelas  VII SMP  Negeri  di  Kecamatan  Gemolong;  3)  menguji keefektifan bahan ajar PPKn untuk meningkatkan literasi informasi siswa kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Gemolong.
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall yang telah dimodifikasi oleh Sukmadinata (2012) yaitu: studi pendahuluan, pengembangan, dan uji keefektifan produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumen, dan tes. Uji validitas data kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi lalu untuk data kuantitatif diuji dengan menggunakan analisis data statistik. Kemudian analisis data pada tahap studi pendahuluan menggunakan analisis interaktif model Miles dan huberman. Analisis data pada tahap pengembangan menggunakan uji t-non independent. Pada uji keefektifan analisis data meliputi uji normalitas, uji homogentitas, uji keseimbangan, dan uji hipotesis (t-independent).
Hasil  penelitian  menunjukkan:  pertama,  kebutuhan  guru  adalah  adanya
keterbatasan sumber belajar PPKn terutama dalam mengajarkan literasi informasi kepada siswa, kemudian kebutuhan siswa terhadap produk bahan ajar ditunjukkan dengan rendahnya pemahaman dan kemampuan literasi informasi siswa. Kedua, pengembangan bahan ajar PPKn untuk meningkatkan kemampuan literasi informasi siswa dilakukan melalui 1) menganalisis materi PPKn kelas VII sekolah menengah pertama semester dua; 2) memetakan uraian materi ajar berdasarkan substansi PPKn; 3) menyiapkan komponen pendukung bahan ajar; 4)  menulis naskah bahan ajar berdasarkan pendekatan literasi informasi The big 6; 5) melakukan layout dan editing; 6) validasi ahli; 7) revisi I; 8) uji coba terbatas; 9) revisi II; 10) uji coba luas; dan 11) uji keefektifan. Ketiga, uji keefektifan menunjukkan bahwa produk bahan ajar PPKn untuk meningkatkan kemampuan literasi informasi siswa lebih efektif jika dibandingkan dengan bahan ajar PPKn yang selama ini digunakan sekolah. Hal ini didukung dengan hasil hitung uji hipotesis menggunakan independent samples t test diperoleh hasil t hitung > t tabel (3,18077 > 1,9989) dan rerata nilai postest kelompok eksperimen lebih tinggi daripada nilai kelompok kontrol (81,69 >75,78).

Kata kunci: bahan ajar, PPKn, literasi informasi