Abstrak


Kajian Atas Peranan Saksi Mahkota Dalam Pembuktian Tindak Pidana Pencurian (Studi Putusan Nomor 205/Pid.B/2019/PN Cbd)


Oleh :
Ryan Priyambodo - E0018354 - Fak. Hukum

Ryan Priyambodo. 2021. E0018354. KAJIAN ATAS PERANAN SAKSI MAHKOTA DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN (STUDI PUTUSAN NOMOR 205/PID.B/2019/PN.CBD). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan saksi mahkota dalam tindak pidana pencurian pada putusan nomor 205/Pid.B/2019/PN.Cbd. Selain itu juga untuk mengetahui peranan saksi mahkota apabila ditinjau dari asas non self incrimination. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif bersifat perspektif dan terapan. Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kasus (case approach). Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder dengan cara studi pustaka/dokumen. Teknik analisis bahan hukum menggunakan metode silogisme dengan menggunakan pola pikir deduktif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Peranan saksi mahkota dalam tindak pidana pencurian pada Putusan Nomor 205/Pid.B/2019/PN.Cbd adalah memenuhi standar batas minimal pembuktian dikarenakan Jaksa Penuntut Umum tidak memiliki alat bukti yang cukup sehingga terganjal pasal 183 KUHAP yang mengatur minimal dua (2) alat bukti yang sah. Peranan saksi mahkota sebagai memenuhi standar batas minimal pembuktian pada Putusan Nomor 205/Pid.B/2019/PN.Cbd telah melanggar asas non self incrimination dikarenakan terdapat kalimat pengakuan bersalah oleh saksi mahkota dalam keterangannya ditambah lagi pemenuhan perannya sebagai pemenuhan standar alat bukti menurut pasal 183 KUHAP hanya sebatas formalitas karena keterangan yang sedikit sehingga tidak sesuai dengan tujuan acara pidana yaitu mencari kebenaran materiil