Abstrak


Pengaruh Berbagai Metode Injeksi Sinkronisasi Estrus pada Domba Garut terhadap Respon Estrus Berdasarkan Vagina Smear


Oleh :
Jasinta Ayu Nourmalitasari - H0517043 - Fak. Pertanian

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh berbagai metode injeksi sinkronisasi estrus pada domba garut terhadap respon estrus berdasarkan vagina smear. Penelitian lapangan dilaksanakan di Peternakan Ternak Domba “Desaku Hijau” Karanglo Jeruk Sawit, Gondangrejo, Karanganyar dan pengamatan sel epitel vagina smear dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Materi penelitian menggunakan 15 ekor domba garut yang sudah mengalami dewasa kelamin dan sudah beranak 1 kali dengan bobot sekitar 30 kg, umur berkisar 18-30 bulan, dan sedang tidak bunting. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) ANOVA, dengan tiga perlakuan yaitu P1 = 0.2 ml PGF2? dan 0.3 ml GnRH injeksi intravulva; P2 = 0.2 ml PGF2? dan 0.3 GnRH injeksi subkutan; P3 = 0.2 ml PGF2? dan 0.3 ml GnRH injeksi intamuskular. Variabel yang diamati adalah pengamatan estrus berdasarkan sel epitel vagina, onset estrus, lama estrus, dan persentase sel epitel. Hasil analisis deskriptif sel epitel vagina smear menunjukkan terdapat 4 klasifikasi sel yaitu sel parabasal, intermediet, superfisial, dan anuklear. Hasil uji statistik pada P1, P2, dan P3 tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap onset dan lama estrus domba garut. Hasil persentase estrus ialah sel parabasal (63,4%), intermediet (69,1%), superfisial (72,5%), dan anuklear (76,3%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah deteksi estrus menggunakan metode vagina smear pada domba garut yang disinkronisasi estrus menggunakan hormon PGF2? dan GnRH dengan metode berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap onset estrus, lama estrus dan waktu awal terjadinya estrus.