Abstrak


Dinamika Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) Tahun 1983-2002


Oleh :
Berlina Cindy Alvianita Sutrisno Putri - B0417014 - Fak. Ilmu Budaya

Pekan Olahraga Wartawan Nasional atau Porwanas adalah event olahraga yang diperuntukan bagi wartawan PWI. Dalam perjalanannya sejak tahun 1983 Porwanas turut memberikan warna bagi iklim olahraga di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang PWI menyelenggarakan Porwanas I di Semarang tahun 1983, (2) berlangsungnya Porwanas I-Porwanas VII (3) pengaruh Porwanas terhadap Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Selaras dengan tujuan penelitian ini, dalam penulisannya menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahap yakni, Heuristik (Pengumpulan Sumber), Kritik Sumber (Kritik Intern dan Ekstern), Interpretasi, dan tahap yang terakhir adalah Historiografi. Penelitian ini menggunakan resource data terutama dari koran-koran sezaman, majalah resmi PWI, Dokumen Rapat SIWO PWI, dan juga wawancara dengan mantan altlet yang pernah berkiprah di Porwanas. Beberapa sumber koran yang digunakan diantaranya; Berita Nasional, Angkatan Bersenjata, Minggu Pagi, dan Kedaulatan Rakyat. Majalah yang digunakan sebagai sumber penelitian ini adalah Pers Indonesia, majalah resmi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama, Porwanas merupakan sebuah event olahraga wartawan yang digelar oleh SIWO PWI berdasarkan keputusan Rakernas SIWO Tahun 1982 dan digelar pertama kali di Semarang tahun 1983. SIWO sendiri merupakan Seksi Wartawan Olahraga yang bernaung di bawah struktur keorganisasian PWI, dan yang tergabung dalam SIWO adalah wartawan-wartawan yang memiliki ketertarikan dalam jurnalisme olahraga. Kedua, dalam perjalanannya sejak tahun 1983 hingga tahun 2002, Porwanas masih dapat eksis meskipun mendapat beragam tantangan baru, seperti hilangnya bantuan dana dari pemerintah sehingga setiap cabang harus mencari dana secara mandiri, hingga tantangan internal seperti masih relevan tidaknya Porwanas untuk terus terselenggara. Ketiga, memasuki masa Reformasi Porwanas dapat diselenggarakan lagi pada tahun 2002. Hal ini membuktikan bahwa SIWO mampu beradaptasi dengan berubahan zaman.