Abstrak


Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Membatik Di Sanggar Wahana Wiyata Majaksingi Magelang


Oleh :
Fika Prihantika - C0915021 - Fak. Ilmu Budaya

Fika Prihantika. C0915021. 2021. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Membatik Di Sanggar Wahana Wiyata Magelang. Tugas Akhir : Program Studi Kriya Tesktil Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta.          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayakan masyarakat melalui pelatihan keterampilan membatik di Sanggar Wahana Wiyata Majaksingi, Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian adalah Ibu Utami ( pemilik dan pengelola Sanggar ), tenaga pendidik fungsional (pelatih) dan warga belajar paket A di desa Majaksingi . Pembuktian keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.         Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Melalui pelatihan keterampilan membatik, upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Sanggar Wahana Wiyata Majaksingi, Magelang adalah: a) Menciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat agar menyadari dan mengembangkan potensi mereka. b) Memperkuat potensi masyarakat dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan mendampingi masyarakat serta membantu usaha mereka. 2) Faktor pendukung dalam pemberdayaamn masyarakat melalui pelatihan keterampilan membatik di Sanggar Wahana Wiyata Majaksingi, Magelang adalah pelatih yang berpengalaman, sabar dan ulet; antusiasme dan semangat warga belajar; adanya kerjasama antara pelatih dan warga belajar yang baik; ketersediaan bahan dan alat dari pemerintah daerah; Sedangkan faktor penghambatnya adalah jumlah pelatih yang belum cukup; kondisi gedung yang kurang luas dan kurang memadai; peralatan yang sudah lama; pandemi covid 19; sarana/fasilitas yang kurang lengkap karena anggaran dana yang terbatas.        Saran peneliti adalah: 1) Sebaiknya disediakan pelatih dengan jumlah yang memadai; 2) Gedung yang dipakai sebaiknya cukup luas; 3) Peralatan menyesuaikan perkembangan zaman; dan 4) Sarana/fasilitas harus lebih lengkap, hal itu berarti anggaran dana dari pemerintah harus lebih ditambahkan.