Amelia Anita Sari, G0014025, 2022. Perbedaan Peak Expiratory Flow Rate Antara Mahasiswa yang Mengikuti Paduan Suara Mahasiswa dan yang Tidak. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Latar Belakang: Anggota paduan suara rutin berlatih bernyanyi yang melibatkan latihan pernapasan. Latihan rutin ini dapat meningkatkan kontrol dan kekuatan otot-otot pernapasan sehingga fungsi paru akan meningkat. Peak expiratory flow rate (PEFR) merupakan salah satu parameter penting dalam menilai fungsi paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peak expiratory flow rate antara mahasiswa anggota paduan suara yang rutin berlatih dengan mahasiswa yang tidak mengikuti paduan suara.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 36 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang dikelompokkan menjadi kelompok paduan suara dan kelompok bukan paduan suara. Variabel bebas penelitian ini adalah latihan paduan suara. Variabel terikat adalah hasil pengukuran peak expiratory flow rate. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Nilai peak expiratory flow rate (PEFR) diukur menggunakan spirometer MIR Spirobank II. Data lalu dianalisis dengan uji komparatif Mann-Whitney U.
Hasil: Didapatkan nilai rerata peak expiratory flow rate pada kelompok kasus sebesar 435,300±85,78 (L/menit); di mana nilai ini lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang sebesar 356,77±106,70 (L/menit). Hasil analisis statistik menunjukkan p=0,008 yang berarti hasil tersebut dikatakan signifikan.
Simpulan: Pada penelitian ini terdapat perbedaan nilai peak expiratory flow rate antara mahasiswa yang mengikuti paduan suara mahasiswa dan yang tidak.