Studi ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan faktor-faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat initial return IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019 yang berdampak atas terjadinya fenomena underpricing dan overpricing. Penelitian ini membahas kinerja IPO di pasar modal Indonesia dengan menggunakan enam variabel independen terdiri dari profitabilitas diwakili oleh return on assets (ROA), financial leverage diwakili oleh debt to equity ratio (DER), usia perusahaan, ukuran perusahaan, ukuran penawaran, diiringi oleh satu variabel dependen yaitu tingkat initial return. Data sampel yang dipergunakan adalah data panel seimbang (balanced panel) yang diperoleh dari hasil publikasi informasi 84 perusahaan IPO yang mengalami underpricing pada periode 2015-2019 di BEI menggunakan metode purposive sampling kemudian diolah untuk dianalisis dengan bantuan perangkat lunak Stata MP 13. Hasil analisis pada model regresi mengungkapkan bahwa model pooled least square (PLS) ditetapkan sebagai alat pengukuran model regresi yang terbaik dan bersifat BLUE bagi penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian statitik yang dilakukan, faktor yang berpengaruh secara parsial terhadap tingkat initial return adalah usia perusahaan, debt to equity ratio (DER),dan hot period issue (HOT IPO).Sementara secara simultan atau bersama-sama variabel return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER), usia perusahaan, ukuran perusahaan, ukuran penawaran, dan HOT IPO juga memberikan pengaruh yang signfikan terhadap tingkat initial return. Adapun potensi predictor model dalam menjelaskan variasi variabel yang dijelaskan (IR) menunjukkan angka sebesar 0.6768 atau 67,68%, sedangkan sisanya sebesar dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang berada di luar model regresi yang diteliti.
Kata Kunci: IPO, Initial Return, Underpricing, Return On Assets (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Usia Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Ukuran Penawaran, HOT IPO.
