Abstrak


Analisis Ketahanan Energi Jepang Pasca Bencana Fukushima


Oleh :
Antig Tanting - D0415002 - Fak. ISIP

Jepang merupakan negara yang miskin akan sumber daya. Jepang mampu mempertahankan kebutuhan energinya dengan menjadikan nuklir sebagai salah satu sumber energi primer. Sayangnya, pada Maret 2011, Jepang dilanda bencana Tsunami yang menyebabkan black out akibat pasokan listrik tenaga nuklir yang mati. Oleh karena itu, Jepang membuat kebijakan untuk dapat memenuhi kebutuhan energinya, untuk terus menjalankan roda perekonomiannya. Penelitian ini akan menggambarkan situasi ketahanan energi pasca terjadinya Tsunami yang menghantam Jepang pada tahun 2011 tersebut. Penelitian ini akan menggunakan konsep ketahanan energi milik Asia Pacific Energy Research Centre untuk menilai ketahanan energi Jepang pada tahun 2011 hingga 2020. Ketahanan energi Jepang akan dinilai berdasarkan empat aspek, yaitu availability (ketersediaan), accessibility (aksesibilitas), acceptability (akseptabiliti), affordability (keterjangkauan harga) dengan masing-masing indikator yang penulis pilih sesuai dengan situasi energi di Jepang. Penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan sumber data sekunder yang berasal dari studi kepustakaan. Kemudian penulis menarik kesimpulan bahwa ketahanan energi di Jepang masih sangat bergantung dengan pasokan internasional, depedensi minyak yang sangat tinggi, adanya tuntutan-tuntutan yang dihadapi Jepang sehingga, dalam menentukan pasokan primernya, Jepang perlu mempertimbangkan batasan-batasan tersebut.