Abstrak


Optimasi Microfiber Vitamin D3 Berbasis Sukrosa Berdasarkan Kecepatan Putar dan Loading Obat Menggunakan 2^2 Factorial Design


Oleh :
Annisa Dwi Rohmatiwi - M0618004 - Fak. MIPA

Vitamin D3 atau cholecalciferol merupakan vitamin yang berperan penting dalam sistem imun tubuh. Vitamin D3 memiliki keterbatasan kelarutan di air, sehingga menyebabkan bioavailabilitas yang kurang optimal. Pembentukan sistem dispersi padat berupa serat fiber berukuran microsize atau microfiber dapat meningkatkan kelarutan. Kualitas microfiber dipengaruhi oleh proses pembuatan dan ukurannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh loading vitamin D3 dan kecepatan putar alat terhadap karakteristik formula microfiber vitamin D3 yang diformulasikan dalam sistem dispersi padat berbasis sukrosa.

Microfiber vitamin D3 yang diformulasikan dalam sistem dispersi padat berbasis sukrosa dibentuk menggunakan teknik centrifugal melt spinning. Bahan pembawa sukrosa dan bahan aktif vitamin D3 dicampurkan pada mesin permen kapas yang telah diatur suhu dan kecepatan putar alat, sehingga akan terbentuk serat-serat microfiber. Formulasi microfiber dioptimasi dengan metode 22 factorial design menggunakan variasi loading vitamin D3 dan kecepatan alat putar. Formula optimum dipilih berdasarkan parameter recovery kadar dan kelarutan. Formula terpilih dilakukan evaluasi dengan spektra vibrational, analisis profil termal, dan morfologi penampang microfiber.

Hasil menunjukkan bahwa loading obat memberikan kontribusi 69,16% atau 3,7 kali lebih besar dibandingkan kecepatan putar alat dalam membentuk sistem dispersi padat sebagai upaya peningkatan kelarutan vitamin D3 lebih dari 8000 kali dibandingkan vitamin D3 murni. Kecepatan putar alat memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan loading obat yakni berkontribusi sebesar 43,3?lam mempengaruhi recovery kadar yang menggambarkan stabilitas vitamin D3 selama dua bulan penyimpanan. Formula optimum diperoleh dengan loading vitamin D3 dan kecepatan putaran paling tinggi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa vitamin D3 membentuk sistem dispersi amorf dalam sukrosa berbasis microfiber.