Abstrak


Deviasi dan Pengedepanan pada Puisi-puisi yang Melepuh di Mataku Karya Helvy Tiana Rossa serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Menulis Puisi di SMA


Oleh :
Kalis Wardoyo - K1217036 - Fak. KIP

Salah satu permasalahan pembelajaran menulis puisi ialah hasil karya siswa yang kurang variatif dalam pemakaian bahasa figuratif, imaji, ataupun diksi. Hal ini disebabkan oleh kekurangpahaman siswa akan pemaknaan licentia poetica sehingga mereka kurang berani mengompilasi bentuk kebaruan yang segar dalam menulis puisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan aspek: (1) Deviasi pada Puisi-puisi yang Melepuh di Mataku karya Helvy Tiana Rosa; (2) Aspek foregrounding/pengedepanan pada Puisi-puisi yang Melepuh di Mataku karya Helvy Tiana Rosa; dan (3) Pemanfaatan Puisi-puisi yang Melepuh di Mataku karya Helvy Tiana Rosa pada pembelajaran menulis puisi di SMA. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif dengan pendekatan stilistika sastra. Sumber data penelitian adalah Pusi-puisi yang Melepuh di Mataku karya dan informan guru bahasa Indonesia. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik analisis isi digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini. Validitas data melalui triangulasi teori serta sumber data. Penerapan analisis mengalir meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Hasil penelitian ini menujukan bahwa: (1) Terdapat delapan bentuk deviasi bahasa, yakni leksikal, fonologi, gramatikal, grafologi, semantik, histori, register, dan dialek, dengan dominasi penyimpangan semantik karena sebagian besar persajakan berstruktur kalimat utuh dengan pendayaan ungkapan konotatif; (2) Terdapat dua realisasi pengedepanan yakni repetisi dan paralelisme dengan dominasi gaya paralelisme karena gaya tersebut lebih tepat untuk pengungkapan pertanyaan retoris seperti pada puisi bertema kemanusiaan ini; dan (3) Puisi-puisi yang Melepuh di Mataku relevan dan dapat dijadikan bahan ajar menulis puisi karena di dalamnya terkandung nilai-nilai moral, sosial, dan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan peserta didik sekolah menengah atas.