;

Abstrak


Pengurangan Ketidakpastian Komunikasi dan Adaptasi Interaksi Mahasiswa Vokasi Dalam menghadapi Perkuliahan Dimasa Pandemi Covid-19


Oleh :
Adimas Maditra Permana - S231708002 - Fak. ISIP

Akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan Virus Covid-19 yang menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan cepat, tak terkecuali Indonesia. Banyak kebijakan dikeluarkan pemerintah, untuk mengurangi angka penyebaran. Kebijakan tersebut memberikan dampak pada sektor pendidikan. Terdapat perubahan sistem pendidikan dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh daring. Surakarta merupakan kota pertama yang memberlakukan KLB (Kejadian Luar Biasa). Salah satu dampaknya adalah perubahan sistem belajar mengajar di pendidikan tinggi vokasi menjadi sistem daring. Salah satu yang terdampak adalah Politeknik Indonusa Surakarta, yang seharusnya lebih banyak melakukan perkuliahan tatap muka sesuai dengan ciri khas vokasi yang akan memberikan lebih banyak praktik dibanding teori. Melalui wawancara awal ditemukan terdapat ketidakpastian komunikasi pada proses interaksi mahasiswa baru angkatan 2020/2021 selama tahapan pembangunan relasi saat perkuliahan daring dimasa Pandemi Covid-19.

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana pengelolaan pengurangan ketidakpastian komunikasi, baik antara mahasiswa baru dan juga terkait dengan unsur akademik lainnya, serta ingin melihat bagaimana proses adaptasi interaksi mahasiswa yang terjadi menggunakan Teori Pengurangan Ketidakpastian dan Teori Adaptasi Interaksi. Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dan menggunakan metode studi kasus. Melibatkan 10 orang mahasiswa, 1 orang dosen dan 1 orang tenaga kependidikan yang dipilih melalui metode purposive sampling untuk menjadi informan, kemudian selanjutnya dilakukan wawancara mendalam.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas ketidakpastian yang dirasakan oleh mahasiswa adalah bentuk ketidakpastian kognitif, dan terdapat ketidakpastian perilaku yang ditemukan hanya pada konteks yang melibatkan interaksi antar mahasiswa saja. Terdapat perbedaan cara pengurangan ketidakpastian yang digunakan oleh mahasiswa sesuai dengan konteksnya. Mayoritas mahasiswa menggunakan strategi interaktif dalam pengurangan ketidakpastiannya. Pada proses adaptasi interaksi, para mahasiswa memiliki posisi interaksi yang dipengaruhi faktor kebutuhan, harapan, dan keinginan, ditemukan pola dimana faktor keinginan dan faktor harapan dapat terpenuhi apabila faktor kebutuhannya telah terpenuhi. Sehingga faktor kebutuhan merupakan sebuah kompetensi komunikasi yang harus terlebih dahulu terpenuhi.