Latar Belakang: Kebutuhan dokter di layanan primer masih tinggi di Indonesia dengan pilihan karir kedokteran di layanan primer dan non layanan primer. Pilihan karir dipengaruhi oleh lingkungan pembelajaran rotasi klinik, salah satunya stase terintegrasi yang harus dijalani oleh mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran UNS. Tujuan penulis adalah membuktikan terdapat hubungan antara persepsi lingkungan pembelajaran stase terintegrasi di Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta dengan pilihan karir pada mahasiswa sebagai dokter layanan primer.
Metode: Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dilakukan di Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi profesi dokter yang sedang menjalani stase terintegrasi. Sampel penelitian sebanyak 160 mahasiswa pada kurun Agustus 2020-Desember 2021 dengan pemilihan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Responden diberikan kuesioner pilihan karir dan PHEEM, yang telah diuji validitas serta reliabilitasnya dengan nilai ??0,89 (?=0,826) dan r?0,30 (r=0,442). Uji analisis penelitian ini adalah uji Korelasi Wilcoxon Theta untuk skala pengukuran nominal dengan ordinal.
Hasil: Persepsi mahasiswa mengenai lingkungan pembelajaran menunjukan hasil kategori baik namun masih membutuhkan perbaikan lanjutan. Hasil dari pilihan karir, mayoritas mahasiswa memilih karir dokter layanan non primer. Terdapat korelasi yang sangat lemah antara lingkungan pembelajaran stase terintegrasi di Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta dengan pilihan karir sebagai dokter layanan primer dengan nilai ? = 0,0084 (? < 0>
Kesimpulan: Terdapat korelasi yang sangat lemah antara lingkungan pembelajaran stase terintegrasi di Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta dengan pilihan karir sebagai dokter layanan primer pada mahasiswa program studi profesi dokter fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret.